TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melatih sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah kota Surabaya, Jumat (19/1/2018).
Tampak Tri Rismaharini menggunakan jas dan setelan celana warna hitam dengan kerudung ungu tua.
Demikian juga dengan peserta pelantikan yang banyak diisi jajaran eselon III dari kecamatan.
Mereka tampak berpenampilan resmi menggunakan jas warna hitam rapi, berikut sepatu pantofel dengan warna senada.
Namun siapa sangka, di balik penampilan mereka yang rapi itu ada kisah menarik sebelum sampai ke gedung Balai Kota untuk pelantikan.
Nyoto, yang dilantik menjadi Kasi Ketertiban Umum Kecamatan Tambaksari mengaku kaget dengan undangan pelantikan.
"Undangan saya terima pukul 09.00 WIB dan pelantikan jam 13.00 WIB. Saya siap saja sebenarnya, pakai jas juga sudah biasa."
"Jas ini sudah saya pakai pelantikan kalau gak salah 4 sampai 5 kali. Ini selalu saya siapkan, jika ada keperluan mendadak," katanya lalu tertawa.
Nyoto mengaku mungkin karena sedikit mendadak, terlihat beberapa peserta pelantikan yang terlihat menggunakan pakaian seadanya.
Beberapa peserta pelantikan memang terlihat mengenakan jas warna hitam, namun kemeja dan dasi yang mereka gunakan saling bertabrakan.
Salah satu peserta kecamatan bahkan mengaku pakai seadanya, karena dasi yang biasa dikenakannya hilang entah kemana.
"Nggak tahu yang biasanya dipakai hilang, akhinya pakai seadanya," akunya senyum sambil menjauh.
Hal ini tentu menjadi hal yang maklum.
"Maklum, mungkin karena teman-teman ini tidak biasa menggunakan jas, dan biasa bekerja di lapangan jadi mungkin persiapan setelan jasnya kurang. Apalagi tadi buru-buru," tambah Joko Susilo dari Kecamatan Benowo yang menggunakan jas pesta dengan hiasan ungu di kerah jasnya.
Meski begitu acara pelantikan berjalan lancar.
Risma juga meminta kepada para peserta pelantikan untuk menjalankan tugasnya dengan amanah.