TRIBUNNEWS.COM, KUTACANE - Penyidik Satreskrim Polres Aceh Tenggara telah memeriksa 13 saksi dalam kasus tewasnya Laiga (19), wanita muda satu anak yang jenazahnya ditemukan oleh suaminya di kebun jagung Desa Rema, Kecamatan Bukit Tusam, Jumat (19/1/2018) siang.
Ibu korban yang ikut diperiksa sebagai saksi mengungkapkan anaknya sering ribut dengan suaminya.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi didampingi Kasat Reskrim, Iptu Dimmas kepada Serambi, Senin (22/1/2018) mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 13 saksi, termasuk suami korban bernama Bustami, ibu kandung korban, dan petani tetangga korban.
Keterangan para saksi masih simpang-siur, namun salah seorang saksi yaitu ibu kandung korban mengungkapkan bahwa anaknya (Laiga) sering bertengkar dengan suaminya.
Baca: Briptu AR Luka Parah di Hidung dan Bibir, Keluarga dan Calon Istri Belum Menjenguknya
Bahkan karena seringnya bertengkar, anaknya harus lari ke rumah orang tuanya di Desa Rikit Bur I.
Kasat Reskrim Polres Agara, Iptu Dimmas menambahkan, berdasarkan hasil visum sementara, tidak ditemukan cairan keluar dari rahim Laiga (korban pembunuhan).
Sementara itu suami korban, Bustami, dalam keterangan sebelumnya mengatakan, dia menjemput istrinya ke ladang jagung karena anaknya terus-terusan menangis.
Bustami mengaku sempat mencari-cari korban dan ketika dia jongkok terlihat bagian kepala istrinya seperti tertidur di tanah.
Ketika dihampiri ternyata korban sudah tak bernyawa.
Baca: Saksi Sebut Proyek e-KTP Bancakan Tiga Partai, Kuning, Merah dan Biru Terlibat
Masih menurut Bustami, kondisi celana dalam dan celana panjang korban ketika ditemukan terbuka (melorot) sampai ke pergelangan kaki.
Lalu, secara perlahan-lahan dia naikkan celana korban dan mengangkat jasadnya sambil berteriak minta tolong.
Seorang warga bernama Jhon bersama orang tuanya datang membantu mengevakuasi jenazah Laiga ke rumah yang berjarak sekitar satu kilometer dari kebun jagung.
Keterangan ibunda Laiga ternyata berbeda dengan pengakuan suami korban (Bustami).
Baca: Bripda AR Penembak Kader Gerindra Pernah jadi Ajudan Irjen Murad Ismail saat Menjabat Dankorbrimob
Menurut suami korban, selama menikah mereka jarang sekali bertengkar karena dia sangat mencintai istrinya, apalagi istrinya tidak pernah mau meninggalkan rumah.
Dia mengakui, beberapa bulan lalu dia sempat bertengkar dengan Laiga karena di saat menyaksikan pertunjukan tarian tradisional bines di Desa Kuning, sang istri tidak mau diajak pulang.
"Namun akhirnya kami baikan lagi. Saya sangat mencintai Laiga," ujar Bustami dengan mata berkaca-kaca. (as)