News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terlantarkan Pasien Hingga Mati Begini Jawaban RSUP Adam Malik

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang Pelayanan RSUP Adam Malik, dr Nurna Fauziah

Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Beberapa hari belakangan ini, video dugaan penelantaran pasien di salah satu rumah sakit Medan viral.

Video berdurasi sekitar dua menit itu ada tiga potongan yang dibagikan oleh akun Facebook Lia Siantury.

Sejak dishare pada 21 Januari 2017 pukul 22.14 WIB lalu, sudah 15.835 kali dibagikan.

Bahkan, postingan itu mendapat komentar setidaknya 1.744 dan ditanggapi lebih dari 14.000 orang.

Setelah video itu viral, belakangan pihak RSUP Adam Malik Medan kasak-kusuk.

Mereka berencana menggelar konferensi pers terkait video itu.

Ternyata, rumah sakit yang dituding menelantarkan pasien adalah RSUP Adam Malik.

Baca: Bau Busuk Korban Hercules Mulai Menyebar di RS Adam Malik

Paman dari pemilik akun Facebook Lia Siantury meninggal karena tidak mendapat pelayanan dan ruangan dari RSUP Adam Malik.

Terkait konferensi pers ini, berdasarkan informasi yang beredar harusnya keterangan diberikan rumah sakit pukul 09.00 WIB.

Namun, ditunda hingga pukul 14.00 WIB. Meski sudah ditunda, pertemuan ini kembali molor.

Tepat pukul 14.35 WIB, secara resmi rumah sakit memberikan keterangan.

Kata Kepala Bidang Pelayanan RSUP Adam Malik, dr Nurna Fauziah, memang saat pasien datang, rumah sakit kehabisan ruangan. Sehingga, pasien dirawat di ruang biasa, yakni Rindu A III.

"Perlu saya ceritakan kronologisnya. Jadi, pasien ini kiriman dari rumah sakit di Kuta Cane," kata Nurna, Kamis (25/1/2018).

Ia mengatakan, pasien itu datang pada Minggu (21/1/2018) pukul 09.05 WIB dengan kondisi kesadaran menurun.

Karena dirawat di ruangan biasa, pasien berinisial JR itu kondisinya semakin drop.

"Pasien tidak sadar penuh. Dia mengalami infeksi paru-paru. Penurunan kadar gula darah dan terindikasi TBC," katanya.

Memang, saat kondisi pasien menurun, keluarga sempat meminta JR dirujuk ke rumah sakit lain.

Namun, kata Nurna, rumah sakit punya prosedur, bahwa pasien yang hendak dirujuk ke rumah sakit lain kondisinya harus stabil terlebih dahulu.

"Pasien kan kondisinya tidak stabil. Jadi harus distabilkan dahulu, baru dirujuk," katanya.

Ia kembali mengungkapkan kekecewaannya ada rumah sakit Kuta Cane yang merujuk JR.

"Harusnya, rumah sakit di sana menanyakan dulu ke RSUP Adam Malik tentang ketersediaan ruangan dan alat medis di rumah sakitnya,' katanya. (Ray/tribun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini