TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Dua warga Desa Aurduri, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim, yakni Hermansah dan Novriadi terlibat duel maut hingga terkapar dan sekarat di Desa Aurduri, Senin (29/1/2018) sekitar pukul 15.00.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan Selasa (30/1/2018) kejadian tersebut bermula ketika Novriadi mendapat laporan dari anak kecil bahwa adiknya telah dipukul oleh Hermansah warga sekampungnya.
Mendengar hal tersebut korban tidak terima dan marah, langsung mendatangi Hermansah di rumahnya.
Kemudian terjadilah pertengkaran atau cekcok mulut diantara mereka berdua tetapi sempat dipisahkan oleh warga sekitar.
Namun ketika Novriadi pergi, diduga Hermansa tersinggung dan tidak terima langsung masuk ke dalam rumahnya mengambil sebilah parang dan langsung mengejar Novriadi dengan membacoknya yang mengenai lehernya.
Merasa ada yang membacoknya, Novriadi terjatuh ketanah dan langsung spontan melakukan pembelaan diri dengan menusuk perut Hermansah dengan sebilah pisau yang telah dibawanya dari rumah.
Setelah itu mereka langsung saling menyerang menggunakan sebilah parang dan pisau, lalu keduanya terkapar dan sekarat yang oleh warga dan keluarga masing-masing dibawa ke RS Fadhilah Prabumulih dan RS Umum Prabumulih.
Akibat kejadian tersebut Hermansah mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kiri dan kanan, luka tusuk di punggung bagian belakang dan luka sayat di paha sebelah kiri.
Sedangkan Novriadi mengalami luka bacok di bagian kepala, luka bacok di leher sebelah kiri, luka bacok bahu sebelah kanan dan luka bacok tangan sebelah kanan.
Kapolres Muaraenim AKBP Leo Andi Gunawan didampingi Kasubag Humas AKP Agus Arsyad, saat ini, keduanya sedang dirawat di rumah sakit.
Pihaknya sudah mendatangi TKP, mengamankan barang bukti, mendatangi korban ke Rumah Sakit dan mencatat saksi-saksi.
Namun kedua belah pihak belum membuat laporan secara resmi ke Polsek Rambang Dangku. (Ardani Zuhri)