Laporan Reporter Tribun Jogja Rizki Halim
TRIBUNNEWS.COM - Penyerangan jemaah gereja St Lidwina, Bedog, Sleman pada Minggu(11/2/2018) pagi mengakibatkan lima orang terluka.
Salah satunya Budijono. Jemaat yang tengah mengikuti kegiatan misa tersebut mengalami luka sabetan senjata tajam di kepala dan leher bagian belakang.
Saat kejadian Budijono sebenarnya sempat pingsan.
Namun tak lama kemudian, dia seperti mendapatkan mukjizat.
Nalurinya sebagai seorang ayah membuatnya bangkit dan langsung menyelamatkan anaknya yang ikut menjalankan ibadah di gereja.
Baca: Potret Penyanyi Dangdut di Banua, Kawin Cerai, Ada yang Suaminya Hiperseks
" Dia sebenarnya sempat pingsan, namun mungkin karena kekuatan Allah, dia bisa bangun dan menyelamatkan anaknya," cerita seorang kerabat Budijono, Romo Madya Utama.
Karena perjuangan untuk menyelamatkan anaknya tersebut, Budijono harus menderita luka di kepala dan leher bagian belakang karena tebasan pedang pelaku.
Romo Masya juga mengapresiasi tindakan yang dilakukan Budijono untuk menyelamatkan anaknya yang masih kecil meskipun haris bertaruh nyawa.
"Yang menarik karena Budijono menyelamatkan anaknya yang masih kecil untuk dilindungi, dia tidak memikirkan keselatan dirinya sendiri, untuk melindung anaknya" tutur Romo Marga.
Aris Bawanta, seorang saksi lainya yang juga mengantarkan korban ke Rumah Sakit Panti Rapih juga menbenarkan bahwa Budijono saat itu melindung sang anak saat pelaku mulai menyerang.
"Iya benar dia (Budijono) saat itu melindungi anaknya saat pelaku menyerang," ungkap Aris.
Meskipun tidak mengalami luka serius dan tidak harus menjalani operasi seperti kedua korban lainya, Budijono sendiri hingga saat ini masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Panti Rapih dan belum bisa ditemui oleh awak media. (tribunjogja)