News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembangunan Metro Kapsul Bandung Dimulai, Ridwan Kamil Sebut Tanpa Uang Rakyat

Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kiri) meninjau interior Metro Kapsul Bandung seusai melakukan prosesi Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung, di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (12/2/2018). Proyek pembangunan moda transportasi publik berbasis rel atau Light Rapid Transit ( LRT) tersebut tinggal menunggu finalisasi izin mendirikan bangunan (IMB). Metro Kapsul Bandung ini menggunakan teknologi dalam negeri dengan biaya sekitar Rp 150 miliar per kilometer, lebih murah dibanding LRT luar negeri yang mencapai Rp 500 miliar per kilometer. Proyek LRT Bandung akan dimulai di titik koridor III sepanjang 8,5 kilometer yang akan memakan waktu 1,5 tahun dengan total nilai anggaran sekitar Rp 1,4 triliun. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung akhirnya akan terwujud karena izin dari Pemerintah Pusat sudah keluar.

Pembangunan Metro kapsul ditandai dengan pencanangan di Jalan Dalam Kaum oleh, Pemkot Bandung dan PT PP, Senin (12/2/2018).

"Saya sangat bahagia karena untuk pencanangan saja butuh waktu empat tahun namun penantian tidak sia-sia karena metro kapsul dibangun tanpa dana APBD maupun APBN," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Metro kapsul yang akan dibangun PT PP koridor 3 sepanjang 8,3 kilometer, akan melintasi 11 Stasiun pemberhentian dan menelan dana sebesar Rp 1,4 triliun.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kiri) berdiri di depan pintu Metro Kapsul Bandung seusai melakukan prosesi Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung, di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (12/2/2018). Proyek pembangunan moda transportasi publik berbasis rel atau Light Rapid Transit ( LRT) tersebut tinggal menunggu finalisasi izin mendirikan bangunan (IMB). Metro Kapsul Bandung ini menggunakan teknologi dalam negeri dengan biaya sekitar Rp 150 miliar per kilometer, lebih murah dibanding LRT luar negeri yang mencapai Rp 500 miliar per kilometer. Proyek LRT Bandung akan dimulai di titik koridor III sepanjang 8,5 kilometer yang akan memakan waktu 1,5 tahun dengan total nilai anggaran sekitar Rp 1,4 triliun. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Baca: Warga Senang Trans Metro Bandung Tak Ngetem, tapi Ada yang Mereka Keluhkan, Apa Itu?

Menurut Emil sapaan Ridwan Kamil, selain tanpa uang rakyat yang lebih membanggakan karya bangsa sendiri warga Kota Bandung sehingga harganya jauh lebih murah.

Emil mengatakan, semula pembangunan metro kapsul buatan luar negeri Rp 500 miliar per km nya tapi berkat karya warga Bandung bisa dihemat hanya Rp 150 miliar per km.

Namun untuk memulai pembangunan masih butuh IMB (izin mendirikan bangunan) stasiun-stasiun yang saat ini,menurut Emil, IMB-nya sedang difinalisasi .

Emil mengataka,n pembangunan metro kapsul merupakan mimpinya walau nanti saat peletakan batu pertama dilakukan oleh wali kota terpilih nanti.

Baca: Proyek Monorel Dibatalkan, Pemprov Jabar Ganti dengan Light Railway Transit

Emil menjelaskan, metro kapsul hasil karya anak bangsa dan 98 persen menggunakan konten lokal dibuat insiyur dari Bandung dan dirancang di Gedebage dan Setrasari, kemudian diuji coba di Subang dan akan dipraktekkan pertama kalinya di kota Bandung.

Sementara Direktur Pengembangan Bisnis PT PP Ir Lukman Hidayat mengatakan Kota Bandung sudah sangat padat dengan aktivitas warganya yang tinggi, sehingga dibutuhkan moda trasnportasi baru.

PT PP mendukung dan menawarkan moda transportasi metro kapsul yang memiliki track elevated sebagai pemecah solusi kepada Pemkot Bandung.

Hotman Paris Tulis Pesan Menohok untuk Musuh: Khusus Bagi 'Buaya Darat Bokek', Sindir Farhat Abbas? https://t.co/ux34CTXPHr via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 12, 2018

Menurut Lukman keunggulan metro kapsul ini diantaranya memiliki radius belok yang kecil sehingga mampu bermanuver di dalam kota dan biaya investasi yang lebih terjangkau dibandingkan tipe kereta ringan lain.

Metro kapsul tanpa masinis dengan kecepatan sampai 60 kmper jam akan melintasi pemberhentian
11 stasiun mulai dari Stasiun Hall, kemudian Jalan Otista, Jalan Dalem Kaum, Jalan Dewi Sartika, Jalan Pungkur, Jalan Buah Batu, Jalan Palasari, Jalan Ahmad Yani dan kembali ke Stasiun Hall.

Daya tampungnya 50 orang dengan tarif.Rp 6.000 -Rp 7.500 sehari bisa mengangkut 2.000 penumpang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini