TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Suharsono meresmikan empat pasar rakyat yaitu Pasar Semampir (Sedayu), Pasar Panasan (Piyungan), Pasar Janten (Kasihan), Pasar Hewan Pleret.
Acara peresmian dipusatkan di Pasar Semampir, Argorejo, Sedayu, Bantul, Rabu (14/2/2018).
Pembangunan empat pasar rakyat ini dilakukan tahun 2017 bersumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Total dana APBD yang dipakai berkisar Rp 4,8 M dan dari DAK senilai Rp 930 juta mayoritas untuk keperluan rehabilitasi.
Rinciannya, Pasar Panasan Rp 1 M (11 kios, 2 unit los), Pasar Hewan Pleret Rp 860 juta (tambatan hewan, MCK, pagar keliling, tempat sampah, tempat portir hewan), Pasar Semampir Rp 3,8 M (11 kios, 10 los, MCK 2 Unit, tempat sampah, kantor pengelola, mushola) lalu Pasar Janten Rp 930 juta.
"Pembangunan pasar ini adalah bagian dari upaya Pemkab Bantul kembali mendorong eksistensi pasar tradisional, kalau dulu terkesan image kotor, kumuh dan tidak nyaman, sekarang menjadi sangat nyaman fasilitas lengkap, jangan sampai kalah dengan toko modern," kata Suharsono.
Suharsono berpesan ke masyarakat terutama pengelola pasar agar merawat pasar yang baru saja diresmikan.
Pasalnya, kebersihan ini menjadi salah satu kunci pengunjung bisa betah berbelanja.
"Kalau pasar kotor mana mau pembeli datang, jadi tolong pasar ini dijaga kebersihannya," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi yang juga hadir dalam acara peresmian pasar mengatakan jika pasca dirampungkannya renovasi empat pasar tahun 2017, pihaknya akan kembali merenovasi total tujuh pasar tradisional di Bantul yang masuk tahun anggaran 2018.
Lima pasar yaitu Pasar Gumulan, Pasar Turi, Pasar Pandak, Pasar Gatak dan Pasar Mangiran akan memakai dana rehab dari DAK. Lalu Pasar Bantul sebagai pasar rakyat terbesar di Bantul diambilkan dana APBD.
Sedangkan Pasar Pundong akan ditopang dari dana Tugas Pembantuan (TP).
"Rencana tujuh pasar itu akan kita rehab, karena memang kondisinya sudah kurang layak dan perlu segera diperbaiki, nanti akan dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas memadai seperti los maupun kios, MCK dan tempat sampah juga menjadi fasilitas wajib," kata Subiyanta.
Satu suara dengan bupati, arah renovasi pasar rakyat dilakukan dinas demi menarik masyarakat untuk belanja ke pasar tradisional di tengah semakin menjamurnya pasar modern.