TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Baru-baru ini netizen di sosmed dihebohkan tentang adanya telur palsu, diketahui keberadaannya itu terdapat di lubuk linggau, Sumatera Selatan.
Bahkan dari pantauan tim sripo telur tersebut telah sampai di kota Palembang.
Pantauan Sripo, Kamis(15/2/2018) di sejumlah pasar yang ada di Palembang. belum menemukan telur yang diduga palsu tersebut.
Namun pedagang jajanan SD yang ada di kawasan KH Ahmad ahlan, Kowi mengaku pernah menemukan telur palsu tersebut.
Telur itu didapat dari sebuah warung manisan, tahun lalu.
Yang ada di kawasan Kertapati saat ia sedang kehabisan telur untuk dimasak.
Membelinya dengan skala banyak dan ternyata saat memecahkan terlur yang ketiga, ia melihat perbedaan dari telur tersebut.
Dari bagian cangkangnnya, memang tampak persis seperti cangkang telur aslinya.
Bedanya hanya didalam(Isinya), kuning telur dan putih telur ketika dikocok sulit menyatu. serta mudah sekali terpisah.
Rasanya agak sedikit kejal dan baunyapun bukan bau telur.
Mengetahui telur tersebut bukanlah telur asli, maka kowi langsung membuangnya dan mengantinya dengan telur yang baru dan asli.
Selama satu tahun berjualan, kowi baru sekali menemukan temuan seperti itu.
"Tidak boleh dicampur, kan tak baik untuk anak-anak,"jelasnya.
Hal ini sangat membahayakan bagi masyarakat, bila terbukti itu benar maka aan mengancam kesehatan masyarakt.
Apalagi besok adalah hari imlek. dimana etnis tionghua ramai-ramai membeli kebutuhan pokok termasuk telur.
Kepala bidang perdagangan dalam negeri Dinas Perdagangan Sumsel, Efri Yati mengatakan harga komoditas telur dipasar, KM 5, Cinde, Soak batok sedang naik sebesar 2,8% menjadi Rp 20.000 menjelang hari raya imlek. Sebelumnya harga telur berada dikisaran Rp 19.400.
Para pedangang sendiri biasayamendapatkan telur dari peternak yang ada di Sumsel
Sementara itu Kepala bidang perlindungan dan tertib niaga Dinas Perdagangan Sumsel, H Yustianus mengatakan baru mengetahui adanya telur palsu, persoalan ini akan di tindak lanjuti.
Namun dari sepengalamannya dalam menyelidiki kasus yang serupa ini, seperti beras plastik, biskuit lilin.
Pada kenyataannya saat disidak dilapangan, tidak ditemukan terbukti. Ia menambahka akan tetap penyelidiki kasus palsu ini.