Laporan wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Sungguh mengerikan kejadian yang dialami oleh seorang perawat asal Semarang, Yulia Putri Prihatiningsih (24) sempat berada di mobil yang dikuasai oleh para penjahat yang menginginkan hartanya.
Ia pun sempat dipukul dari belakang dan harta bendanya dirampas. Perawat berwajah cantik ini ditemukan dalam keadaan linglung di Surabaya.
Ditemui di rumah orang tua Yulia, Desa Reksosari Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada Rabu (22/2/2018), Yulia didampingi calon suaminya, Mahardika Agung Pratama (27) menemui tamu-tamu yang sebagian besar merupakan kerabat.
Baca: Hilang Saat Menuju RSUP Kariadi Semarang, Perawat Cantik Ini Ditemukan di Surabaya
"Semalam saya menjemput di Stasiun Balapan, waktu Yulia mau cerita saya cegah karena biar dia tenang dulu. Baru pagi tadi dia mulai bicara banyak," kata Dika, sapaan akrab Mahardika.
Yulia berangkat dari Surabaya menggunakan kereta bersama sang ayah, Mahbub (50).
Sebelumnya, ayah dan anak itu bertemu lagi di Kota Pahlawan lewat bantuan saudara dan seorang pengemudi ojek online. Sesampainya di Solo, saudara dari pihak Mahbub sudah menunggu termasuk Dika.
Meski masih terlihat kelelahan, Yulia tak bisa berhenti tersenyum setelah bersua lagi dengan keluarganya.
Pengakuan Yulia, pada Minggu (19/2/2018) malam ia memesan jasa taksi online dari kontrakannya di Jl Pamularsih menuju RS Telogorejo.
Tak lama kemudian, sebuah mobil Toyota Avanza datang, namun baik plat mau pun profil pengendaranya berbeda dari pesanan awal.
"Dia bilang mobil yang asli sedang diperbaiki dan mendadak sehingga pakai mobil pengganti. Saya sebenarnya heran karena pengemudinya kok ikut-kutan ganti tapi tak saya tanya lebih lanjut," terangnya.
Tak mau ambil pusing, gadis yang bekerja di Paviliun Garuda RSUP Dr Kariadi itu pun memilih untuk segera naik.
Namun di dalam perjalanan, seseorang dari kursi belakang memukul tengkuknya hingga ia pingsan.
"Saya tidak tahu sebelumnya jika di mobil ada orang lain. Waktu itu saya setengah sadar namun saya tahan untuk tidak berteriak karena takut ada hal yang lebih mengerikan terjadi pada saya," jelasnya.
Taksi online tersebut kemudian menelantarkan Yulia di tempat yang tak ia ketahui, sampai ia tersadar bahwa barang-barangnya sudah raib.
Pengakuan Yulia, waktu itu ia naik bus sekali untuk menuju terminal di kawasan Tuban.
"Saya sempat salat subuh di terminal, kemudian ada tukang ojek online menawari saya tumpangan. Sudah saya tolak karena saya tak ada uang tapi dia menawari barangkali saya mau telepon rumah. Akhirnya ia menunggui saya sampai ada saudara di Surabaya datang," jelasnya.
Semua barang Yulia yang dibawa lari berupa dua unit telepon gengam, cincin, jam tangan, dan dompet seisinya termasuk uang yang diperkirakan besarnya Rp 500 ribu.
Pihak keluarga sendiri kini masih menahan Yulia untuk tidak aktif bekerja dulu. Menurut Mahbub, Yulia sebenarnya beraktivitas dengan mobil pribadi. Namun kala itu ia lebih memilih memesan taksi online, sementara Dika sang kekasih sedang bertugas di rumah sakit yang sama.
"Saya sudah meminta seorang kawan untuk mengantarkannya, namun Yulia terlanjur memesan taksi online. Ke depan saya dan keluarga ingin pihak kepolisian mengusut tuntas, serta ada tanggung jawab dari pihak penyedia layanan taksi online," tegas Dika.
Ditemukannya Yulia sekaligus munculnya pengakuan yang bersangkutan kini memecahkan teka-teka ke mana ia menghilang selama dua hari, termasuk siapa orang yang pergi membawa pergi gadis berjilbab itu.
Sebelumnya, kepergian Yulia diiringi beredarnya isu ia pergi bersama mantan kekasihnya. (*)