TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Anang (67), petani Kampung Citeureup, Desa Neglasari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, tewas dibacok benda tajam di kepala dan tubuhnya.
Insiden tersebut terjadi di Kampung Pasir Pogor, Desa Neglasari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Minggu sekitar pukul 10.18 WIB.
Ia diduga dibacok petani berinisial M (39) yang kini telah diamankan petugas kepolisian. Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Banjaran, Susianti Rachmi menjelaskan, saat kejadian, saksi Suherman ada di sekitar kebun.
Suherman mengaku melihat korban berjalan ke arah kebun M. Tak lama kemudian, terdengar suara gaduh di lokasi yang didatangi korban. Saksi yang penasaran kemudian mengecek suara ribut itu.
"Saat di lokasi, saksi melihat korban sudah berlumuran darah. saksi juga melihat M berdiri di saung atau rumahnya," jelas Susianti melalui pesan singkat, Minggu (25/2/2018).
Warga di sekitar kebun langsung membawa korban yang berlumuran darah ke klinik Raga Sehat Kampug Gardu Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung. Namun dalam perjalanan, Korban mengembuskan napas terakhir dan meninggal dunia.
Baca: Pengakuan Seorang PSK di Manado
"Korban sudah berlumuran darah mengalami luka di bagian mulut, leher belakang, kepala, pipi sebelah kanan, bahu kanan, sikut kanan, akibat senjata tajam atau golok yang dibacokan ke korban," jelasnya.
Berdasarkan hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua buah golok dan satu buah sarung golok, peci warna putih ada darahnya. Tak hanya itu, polisi juga mengamankan terduga pelaku berinisial M.
"Kami amankan yang diduga pelaku, dan mengamankan keluarga korban dan mengimbau masyarakat supaya tidak main hakim sendiri," jelasnya.
Adapun motif keributan itu dikarenakan sumber air. "Motifnya berebut sumber air untuk mengairi sawah," jelasnya. (Agie Permadi)
Beritaini telah muat di Kompas.com dengan judul: Gara-gara Berebut Sumber Air, Seorang Petani di Bandung Tewas Dibacok