News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Masih Mencium Bau Amis dan Busuk di Rumah Didik Pengecor Mayat Fitri

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Pembunuh dan Pengecor Mayat Fitri. TRIBUN JATENG/DHIAN ADI PUTRANTO

Terjadi perbedaan versi siapakah yang memiliki utang yang menjadi awal mula petaka bagi ibu muda itu.

Ibu korban, Sumiyati menjelaskan bahwa tersangka sering meminta uang terhadap korban.

Tak heran sang anak pun merasa iba melihat kondisi ekonomi dari tersangka.

"Dia (pelaku) sangat keji. Saya ingin pelaku diberikan hukuman yang setimpal," ujarnya.

Hal berlawanan disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar.

Ia menjelaskan dari keterangan tersangka saat diperiksa oleh Unit Reskim, kejadian itu bermula saat cekcok antara pelaku dengan korban karena membahas piutang

"Penyebab cekcok tersebut adalah tersangka menagih utang kepada korban, namun korban malah berkata kasar yang membuat tersangka tersulut emosi," ujarnya dalam sambungan telepon.

Akhirnya korban didorong hingga jatuh dan langsung dicekik oleh tersangka dan pada akhirnya Fitria merenggang nyawa ditangan Didik.

Baca: Sang Putra Akui Ada Gerakan Lobi-lobi Para Ulama untuk Bebaskan Baasyir

Berhubungan Intim Sebelum Dibunuh
Didik Ponco (28) tersangka pembunuhan Fitri Anggraeni, wanita yang jasadnya dicor dalam bak mandi saat ini mendekam di dalam sel tahanan Polres Kendal.

Dia saat ini tengah menjalani pemeriksaan secara intensif oleh unit Reskrim Polres Kendal.

Selain terlibat dalam kasus pembunuhan, pria pengangguran itu juga terlihat dalam kasus pembegalan.

Kasus pembunuhan ini terungkap karena kasus pembegalan yang ia lakukan pada Jumat (23/2/2018) pagi.

Kasatreskrim Polres Kendal AKP Aris Munandar menuturkan dari data yang dihimpun dari tersangka bahwa korban dan tersangka memang memiliki hubungan spesial.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini