"Saat itu kondisi saya 80% meninggal 20% hidup," tegas Yadi.
Yadi juga hampir 12 jam tidur di pohon saat banjir terjang rumahnya.
Sepanjang malam Yadi menahan udara dingin dan rasa lapar.
"Saat di atas pohon, saya sampai melihat kambing-kambing mati yang terbawa air," tambahnya.
Saking laparnya, ada mi instant terbawa oleh air langsung diambil dan dimakan.
Sekitar pukul 03.00 WIB, Yadi berteriak dan meminta bantuan, namun tidak ada yang menolong.
Seketika itu Yadi tidak lagi memikirkan kambingnya, dia hanya memikirkan nyawanya.
Baca: Warga Cirebon Gempar dengan Penemuan Ular Sanca Sepanjang Empat Meter
Sekitar pukul 09.00 WIB, Yadi semakin kedinginan dan kelaparan.
"Saya terus teriak sambil terus mengayunkan tangan seraya berkata "basarnas tolong saya" begitu," kata Yadi kepada Tribun Jabar.
Kemudian Basarnas datang dan mengevakuasi Yadi hingga akhirnya Yadi dapat berkumpul dengan keluarganya di pengungsian.