Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Berniat untuk menyelamatkan kambingnya, Yadi (50), warga Blok Kebon Awi Rt 02/01 Desa Ciledug wetan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, hampir meninggal saat banjir terjang rumahnya.
Mulanya, Kamis (22/2/2018) siang, Yadi mendapat informasi bahwa akan ada banjir susulan ke tempat tinggalnya namun, Yadi hanya menyangka banjirnya hanya seperti banjir biasanya yaitu sekitar 1 meter.
Sekitar pukul 19.00 WIB, saat air masih sekitar 80 sentimeter, Yadi menyelamatkan anaknyanaik ke atas atap rumah.
Setelah itu, Yadi dan istrinya Wiwi (40), segera menuju ke kandang kambing yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Keduanya memiliki 11 kambing dan berprofesi sebagai peternak.
Mereka kemudian membuka kandang kambing namun, air secara cepat datang.
"Sekitar pukul 21.00 WIB, air sudah mencapai 1 meter, saya selamatkan istri dulu ke atap rumah," ujar Yadi, saat ditemui di Alun-alun Ciledug, Senin (26/2/2018).
Seketika itu Yadi segera kembali ke kandang kambingnya.
Yadi berusaha membuka kandang kambing sambil berharap ada tim evakuasi datang namun naas, debit air semakin kencang dan ketinggiannya juga semakin tinggi.
Baca: Toko Ar-Rahman Banjir Pembeli usai Disambangi Jokowi
Yadi terbawa arus air yang begitu kencang hingga akhirnya menemukan pohon mangga dan langsung naik ke atas pohon.
"Saya nemu apa aja yang dapat dipegang, saat itu sangat gelap, air sudah tinggi, saya nemu pohon mangga langsung naik," kata Yadi.
Menit berganti jam, air pun semakin tinggi dan Yadi semakin naik ke paling puncak pohon mangga.
"Saat itu kondisi saya 80% meninggal 20% hidup," tegas Yadi.
Yadi juga hampir 12 jam tidur di pohon saat banjir terjang rumahnya.
Sepanjang malam Yadi menahan udara dingin dan rasa lapar.
"Saat di atas pohon, saya sampai melihat kambing-kambing mati yang terbawa air," tambahnya.
Saking laparnya, ada mi instant terbawa oleh air langsung diambil dan dimakan.
Sekitar pukul 03.00 WIB, Yadi berteriak dan meminta bantuan, namun tidak ada yang menolong.
Seketika itu Yadi tidak lagi memikirkan kambingnya, dia hanya memikirkan nyawanya.
Baca: Warga Cirebon Gempar dengan Penemuan Ular Sanca Sepanjang Empat Meter
Sekitar pukul 09.00 WIB, Yadi semakin kedinginan dan kelaparan.
"Saya terus teriak sambil terus mengayunkan tangan seraya berkata "basarnas tolong saya" begitu," kata Yadi kepada Tribun Jabar.
Kemudian Basarnas datang dan mengevakuasi Yadi hingga akhirnya Yadi dapat berkumpul dengan keluarganya di pengungsian.