Laporan wartawan TribunKaltim.co, Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Rencana proyek Jembatan Bulungan-Tarakan (Bulan) kemungkinan akan dibiayai dengan skema sub loan.
Dengan skema ini, pemerintah (pusat) yang akan mencari sumber pembiayaan dari kerjasama ekonomi yang dijalin dengan negara lain.
Kemungkinan terbesarnya adalah Cina.
Ini dibuktikan atas kunjungan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian ke Kalimantan Utara, Kamis (3/1/3/2018) pekan lalu.
Sebagaimana diketahui, Indonesia masuk dalam lingkup forum One Belt One Road-Belt and Road Initiative (OBOR-BRI), sebuah kebijakan ekonomi dan diplomasi yang digulirkan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
"Jembatan Bulan kita usulkan ke pusat, keputusannya tergantung pusat. Karena pinjaman itu bukan daerah, tetapi pusat yang melakukan," kata Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie kepada Tribun, Kamis (5/3/2018).
Baca: Sedang Acara Temu Manten, Tiba-tiba Jembatan yang Dipijak Rombongan Ambrol
Permintaan pinjaman dana pembiayaan proyek Jembatan Bulan tentu memerlukan persetujuan Tionkok di bawah pimpinan Xi Jinping. Karena itu, hasil kunjungan Duta Besar Tiongkok, Xiao Qian ke kawasan teluk Tarakan akan dilaporkannya kepada pemerintahnya di Tiongkok.
"Dari kunjungan duta besar itu, mereka akan melihat apakah layak diberi sub loan atau tidak. Namun melihat antusiasnya, cukup serius," ujarnya.