Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Berkaca pengalaman proses permohonan dan penyaluran beasiswa tahun 2017, Dewan Pendidikan Kalimantan Utara Kalimantan Utara memberikan atensi kepada pemohon beasiswa tahun ini.
Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Utara Herwansyah menjelaskan, pengalaman tahun lalu banyak pemohon beasiswa yang mengirimkan berkasnya melalui temannya. Itu terkadang membuat berkas pemohon menjadi tercecer.
"Bahkan ada yang menanyakan, kenapa berkasnya tidak diterima, kami mengatakan bahwa kami memang tidak menerima berkas itu. Ada juga yang mungkin mengirim via jasa pengiriman," kata Herwansyah saat disua Tribun, Selasa (6/3/3018).
Dewan Pendidikan juga mencatat, ada pemohon beasiswa yang sudah mendapatkan bantuan beasiswa di lembaga lainnya. Praktis permohonan mereka tidak bisa diterima.
"Dalam peraturan gubernur yang mengatur beasiswa ini, sudah dijelaskan bahwa kalau sudah menerima beasiswa di lembaga lain, tidak bisa lagi dapat beasiswa Kaltara Cerdas. Misalnya kalau sudah dapat program bidik misi, tidak bisa lagi kita berikan," katanya.
Tahun lalu Dewan Pendidikan Kalimantan Utara berhasil menemukan 10 pemohon beasiswa Kaltara Cerdas yang tercatat sudah mendapatkan beasiswa di lembaga lain.
Temuan itu diklaim Herwansyah sebagai hasil dari penelusuran atau konfirmasi Dewan Pendidikan ke kampus-kampus pemohon.
"Jadi kami turun memonitoring. Jangan sampai ada penerima ganda atau sudah menerima beasiswa di lembaga lain. Karena daftar antrean beasiswa tahun lalu cukup banyak," katanya.
Tahun lalu terdapat sedikitnya 4.000 pemohon beasiswa. Yang terakomodir alokasi beasiswa hanya mencapai 2.593 pemohon. Pagu beasiswa tahun 2017 mencapai Rp 12,5 miliar.
"Tahun ini kami usulkan Rp 17 miliar. Targetnya terakomodir 4.000an pemohon," katanya. (Wil)