Laporan Wartawan Tribun Medan Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -Siti Hajar (25) warga Desa Cempedak Lobang Kecamatan Seirampah Kabupaten Serdangbedagai mengaku kecewa berat atas tindakan oknum guru wanita berinisial RB yang menghukum anaknya M BP (9) menjilat WC sekolah.
Guru tersebut mengajar di SDN 104302 Desa Cempedak Lobang tempat anaknya bersekolah.
Siti mendapat kabar, anaknya dihukum menjilat WC di toilet sekolah lantaran tidak membawa tanah kompos yang disuruh guru tersebut.
"Perasaan saya sakit sekali dengar anak saya diberi hukuman seperti itu (jilat WC). Saya berpikir itu apa gak ada hukuman lain yang lebih pantas, kalau disuruh bersihkan WC atau dijemur gak masalah bagi saya. Kalau disuruh menjilat WC inikan gak pantas kali,"ujar Siti Hajar saat ditemui wartawan di rumahnya Rabu, (14/3/2018).
Ia menceritakan pasca kejadian itu anaknya sering diejek oleh teman-temannya.
Disebut kalau ia dan suaminya, Edi tahu pertama kali kejadian itu dari istri teman suaminya.
Ia tidak memungkiri kalau suaminya itu begitu geramnya dengan guru tersebut.
Baca: Tak Identik dengan Kotor & Bau, 10 Potret Toilet Umum di Jepang ini Justru Buat Betah Nongkrong
"Suamiku datang tempat kawannya, itulah istri kawannya itu bilang kalau anakku itu dihukum jilat WC. Kami pun tanyain sama dia (M.BP) dibilangnya iya. Disebut disuruh 12 kali dia jilat WC itu cuma pas yang ke empat kalinya muntah dia. Itulah suamiku langsung melabrak ke sekolah karena kami sebagai orangtua ya jelas tidak terima perlakuan seperti itu sama anak kami,"kata Siti.
Ia mengakui kalau sebenarnya pihak sekolah sudah datang meminta maaf kepada keluarganya.
Saat itu permintaan maaf langsung disampaikan oleh kepala sekolah.
Sampai saat ini, Siti belum bisa menerima sepenuhnya permintaan maaf dan permintaan damai pihak sekolah.