Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Sebuah pesawat latih PK - RTZ milik Fly School Ganesha yang dipiloti oleh M. J. Hanafie mengalami kejadian tragis, Selasa (20/3/2018) sore.
Pesawat itu diduga gagal bermanuver hingga mengalami kecelakaan dan menabrak enam pesawat lain yang terparkir di Apron bandara.
Basarnas Pos SAR Cilacap sempat menerjunkan lima anggota untuk membantu proses evakuasi korban kecelakaan pesawat latih di Bandara Tunggul Wulung Cilacap. Tim Inafis dari Polres Cilacap ikut turun ke lokasi.
Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono mengatakan, saat mendapati laporan kejadian, pihaknya langsung meluncur ke lokasi untuk membantu evakuasi korban.
Tim SAR bersama Inafis Polres Cilacap dan tim internal bandara, segera mengevakuasi korban. Sayang, menurut Mul, korban tak berhasil diselamatkan alias meninggal di tempat.
Korban langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Pertamina Cilacap untuk penanganan lebih lanjut.
"Kewenangan kami melakukan penyelamatan korban. Berhubung korban meninggal di tempat, kami tim gabungan lakukan evakuasi jenazah korban,"katanya.
Selain Hanafie, Mul memastikan tidak ada korban lain dalam insiden itu. Namun enam pesawat dan hanggar milik Perkasa Flight School yang tertabrak pesawat PK-RTZ mengalami kerusakan.
Dari visual yang diterima Tribunjateng.com, bodi beberapa pesawat yang terparkir di Apron itu mengalami rusak berat atau ringsek. Sementara pesawat PK-RTZ terlihat hancur dan tak utuh lagi.
Adapun penyebab kecelakaan masih menunggu identifikasi dari KNKT Komite Keselamatan Nasional Transportasi (KNKT).(*)