TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Ketika mengunjungi ibu-ibu pekerja pabrik rokok, di Lamongan, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mengampanyekan program pendidikan gratis untuk SMA/SMK.
“Ibu-ibu semua, Gus Ipul dan saya punya rencana kebijakan pendidikan gratis untuk SMA/SMK, yang selama ini berbayar. Kami berdua berharap, program ini dapat meringankan beban rumah tangga panjenengan semua,” kata Puti Guntur Soekarno, Selasa (20/3/2018).
Kandidat nomor urut 2 itu berjumpa ribuan pekerja Pabrik Rokok PT HM Sampoerna, Tbk di Desa Karanglangit, Lamongan. “Kalau pendidikan gratis, maka dananya bisa ditabung atau dipakai memenuhi keperluan lain,” kata cucu Bung Karno tersebut.
Mendengar itu, sontak respon ibu-ibu menjadi riuh gemuruh. “Setujuuuu, Mbak Puti,” kata ibu-ibu pekerja pabrik serempak.
Menurut UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, pendidikan SMA/SMK yang semula dikelola Pemerintah Kabupaten dan Kota, beralih menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Mulai tahun anggaran 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengambil-alih pendidikan SMA/SMK di seluruh provinsi ini. Kebijakan itu diikuti penerapan kebijakan berbayar untuk siswa-siswa SMA Negeri dan SMK Negeri di seluruh Jatim.
Dalam Pilkada Jatim 2018, Calon Gubernur Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno merumuskan rencana kebijakan pembebasan biaya pendidikan untuk SMA/SMK Negeri.
Komitmen tersebut dicantumkan dalam dokumen visi-misi keduanya yang diarahkan ke KPU Jawa Timur. “Gus Ipul dan saya juga ingin memberikan beasiswa bagi siswa-siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu, termasuk ribuan anak akan dikuliahkan,” kata Puti.
Gus Ipul-Puti Soekarno merumuskan konsep pendidikan gratis itu dengan nama ringkas “Dik Dilan”, singkatan dari pendidikan digratiskan berkelanjutan.
Untuk rencana kebijakan pendidikan gratis itu, keduanya memperkirakan akan menelan Rp 1,5 triliun. “Kalau ibu-ibu sekalian setuju program pendidikan gratis, tolong bantu kami, Gus Ipul dan saya. Mari, kita menangkan Pilkada Jawa Timur 27 Juni 2018,” kata Puti disambut tepuk tangan ibu-ibu pekerja.