TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif, Poppy Savitri mengatakan konsumsi kopi di dunia meningkat cukup tajam, yaitu rata-rata 1,7 kg per kapita per tahun.
Begitu pula konsumsi kopi di Indonesia, meningkat rata-rata lebih dari 7 persen per tahun.
"Hal ini disebabkan minum kopi sudah menjadi gaya hidup atau trend," kata Poppy Savitri saat pembukaan Workshop Racik Kopi di Banda Aceh.
Apalagi Indonesia merupakan penghasil kopi urutan ke-4 setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia
dengan luas lahan perkebunan kopi 1,24 juta hektar.
"Sebanyak 96 persen lahan perkebunan merupakan kopi rakyat dan sisanya milik perkebunan swasta dan Pemerintah (PTP Nusantara)," katanya.
Semakin tinggi konsumsi kopi, semakin tinggi pula kebutuhan profesi barista sebagai
peracik kopi.
Ini pula yang mendorong diadakannya Workshop Racik Kopi di Banda Aceh mulai Rabu (21/3/2018) di Banda Aceh.
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) melalui Deputi RisetEdukasi dan Pengembangan memfasilitasi pelatihan sebagai kompetensi wajib yang dimiliki barista, yaitu: mengelola bahan baku; mengelola peralatan dan perlengkapan.
Juga mengelola area kerja; menangani pelanggan; mengoperasikan peralatan; memutakhirkan pengetahuan tentang kopi; menangani situasi konflik; mengikuti prosedur
keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja.
Hadir sebagai narasumber Ketua Masyarakat Kopi Indonesia, Edy Panggabean dan
perwakilan Lembaga Sertifikasi Indonesia, yakni Hiburan Marthin Lase, Febriyansah,
Yohanes Paulus Amasuba dan Budi Mulyara. Kegiatan ini dihadiri 50 peserta yang
berasal dari Provinsi Aceh.