TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Indra Adi Pradita (24) meninggal seketika setelah tertabrak kereta yang melintas di depan Korem, Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (28/3/2018).
Pria kelahiran Malang itu diketahui sehari-hari menjual batu akik keliling. Kadang di Korem atau di Pasar Turi.
Menurut cerita teman Indra, Alfa Bravasta, tak menyangka jika Indra bisa terserempet kereta api.
Padahal Indra sering bahkan hampir setiap hari, ke Korem untuk sekedar bertemu dengan teman-teman sesama pecinta batu akik.
"Tadi pagi jam 10-an dia ke sini ngobrol, terus balik naik motor. Nggak ada setengah jam dia balik lagi, tapi motornya diparkir di Jalan Ahmad Yani lalu jalan kaki menyeberangi rel untuk kembali ke Korem untuk ambil barang pesanan."
"Nah setelah ambil barang, dia menyebrang lagi ke motornya yang diparkir di jalan, situ dia terserempet," terang Alfa.
Menurut Alfa, Indra memang sudah janjian dengan pembeli pukul 14.00 WIB nanti.
"Dia bilang janjian jam dua siang, saya nggak habis pikir juga dia kembali lagi padahal tadi sudah di sini. Sudah jalannya mungkin," kata Alfa masih terkejut.
Sudah kenal sejak 2015 lalu, Alfa mengaku jika Indra sosok yang baik di kalangan teman-temannya.
"Kita biasa kumpul di Korem sini, sesama pecinta batu akik. Biasanya ke sini malam, bahkan sampai menginap balik pagi," akunya mengenang korban.
Indra terserempet kereta api, barang-barangnya pun bersimpah darah. Sepeda motor korban yang dia parkir di pinggir Jalan Ahmad Yani sudah dicuci dan dibersihkan oleh para temannya