Rintihan korban menambah tersangka kalap.
Baca: Seorang Petugas Keamanan Sekolah di Jakarta Utara Jadi Kurir Sabu
Ia kembali mengayunkan palu dengan kekuatan yang dimiliki tersangka ke kepala kiri belakang.
Kerasnya pukulan kedua, membuat korban terkapar, tapi kondisinya masih hidup.
Melihat suaminya tak berdaya, korban mulai bingung.
Ia akhirnya memiliki ide.
Yakni melakban mulut korban dan melakban kedua tangan korban.
Baca: Prabowo: Saya Elite, Tapi Elit yang Sudah Tobat
Begitu dipastikan korban tidak bernyawa, sekitar pukul 00.00 WIB, tersangka mencari tali sepatu untuk merancang korban seperti bunuh diri.
"Tersangka mulai memasang tali dan menggantung korban ke usuk. Korban juga diberi earphone," tutur Kapolsek Karangpilang Kompol Noerjanto saat rilis di mapolsek, Sabtu (31/3/2018).
Ketika menarik tubuh korban ke atas, penyidik mencium ada kejanggalan.
Karena untuk menarik tubuh korban ke atas dibutuhkan tenaga ekstra. Apakah ada yang membantu dalam peristiwa pembunuhan korban Fendik?" tanya Surya.
"Untuk sementara, tersangka mengaku melakukan sendiri. Tapi untuk membuktikan itu kami tidak berani berandai-andai. Yang jelas penyidikan terus kami lakukan," paparnya.
Setelah Desy menghabisi dan menggantung suaminya, ia masuk ke kamar dan tidur dengan dua anaknya.
Sekitar pukul 03.30 WIB Desy pura-pura teriak jika suaminya bunuh diri.