Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Masih ingat terkait polemik pendidikan yang terjadi di SMA Negeri 1 Semarang?
Bagaimana nasib kedua siswa yang terpaksa harus dikembalikan kepada kedua orangtua lantaran diduga melakukan tindak kekerasan saat latihan dasar kepemimpinan (LDK) tersebut?
Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Gatot Bambang Hastowo, pada pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat ini, keduanya terpantau mengikuti ujian.
"Dari laporan, mereka hari ini, Senin (9/4/2018) mengikuti ujian. AN di SMA Negeri 2 Semarang dan AF di SMA Negeri 6 Semarang. Mereka tadi ikut ujian di sesi pertama yang dimulai pukul 07.30," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (9/4/2018).
Dan secara umum, lanjutnya, dari seluruh prosesnya, diklaim tidak ada kendala atau masalah. Keduanya dapat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tiap sekolah yang telah ditunjuk.
"Sebagai penegas, seperti yang pernah kami sampaikan sebelumnya. Ijazah kelulusan yang akan mereka peroleh adalah sesuai sekolah saat ini. Artinya bukan dikeluarkan oleh SMA Negeri 1 Semarang," tandas Gatot.
Secara teknis, ucap Gatot, kedua siswa tersebut bukan lagi siswa yang dititipkan. Melainkan secara resmi dan sah menjadi siswa di sekolah yang saat ini mereka ikuti hingga lulus.
Sementara berkait pelaksanaan ujian nasional (UN) baik itu yang menerapkan sistem UNBK maupun Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang, berjalan lancar tanpa ada kendala atau hambatan.
"Hingga selesainya sesi ketiga di hari pertama ujian nasional, tidak ada informasi kendala atau trouble. Semua lancar. Hari pertama tadi mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia."
"Semoga kondisinya sama hingga Kamis (12/4/2018) mendatang," ucap Ketua MKKS SMA Jawa Tengah Sunarto.(*)