Laporan Serambi Indonesia Muhammad Nasir
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Pencurian ikan oleh kapal asing di perairan Aceh maupun Indonesia masih sering terjadi.
Ia mengatakan, bahwa banyak kapal Illegal Fishing itu tidak terdeteksi oleh aparat keamanan.
Hal itu disampaikan oleh Sekjen Panglima Laut Aceh, Oemardi dalam Talkshow Cakrawala Serambi FM, Senin (9/4/2018).
Talkshow itu membedah salam Harian Serambi Indonesia dengan tema ‘Kawal Ketat Perairan Aceh Dari Pencuri Ikan’ yang menghadirkan Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika sebagai narasumber internal, talkshow itu dipandu Dosi Elfian sebagai host.
Baca: Terombang-ambing di Laut Sehari Semalam, Pria Ini Ditolong Kapal Penumpang
Ia mengatakankan, selama ini pencuri ikan kapal asing, saat masuk ke perairan Indonesia selalu mematikan Vessel Monitoring System (VMS).
Sehingga dengan dimatikan alat tersebut, keberadaan kapal itu tidak terdeteksi radar aparat keamanan.
“Maka perlu ketelitian dari petugas pengawasan kita, jadi kalau ada kapal yang tiba-tiba hilang dari pantauan, bisa dicurigai sedang memasuki ke wilayah kita dan bisa saja untuk mencuri ikan,” ujarnya.
Menanggapi ditangkapnya Kapal STS-50 berbendera Togo dua hari yang lalu di Sabang, Oemardi mengatakan bahwa koordinasi dan komunikasi antara nelayan dan aparat keamanan terbangun dengan baik.
"Maka upaya menghentikan pencurian ikan di perairan Aceh maupun Indonesia akan semakin mudah dilakukan," katanya.