Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hingga Senin (9/4/2018) pukul 08.00 WIB hari ini, tercatat 16 orang dinyatakan tewas akibat menenggak minuman keras oplosan.
Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Cicalengka, dr Yani Sumpena, ketika ditemui Tribun Jabar di RSUD Cicalengka, Senin.
"Itu data hasil barusan kami rapat koordinasi untuk mensinkronkan data, termasuk antara pasien yang masuk IGD dan yang langsung dibawa ke ruang rawat inap," ujar dr Yani Sumpena.
Dr Yani Sumpena mengatakan, hingga saat ini, jumlah seluruh kunjungan atau pasien yang datang ke RSUD Cicalengka terkait miras oplosan tercatat berjumlah 35 orang.
Baca: Terdengar Jeritan Dua Kali, Veriona Tewas di Tangan Mantan Kekasih
Masih ada enam orang pasien yang masih mendapat penanganan intensif terkait keracunan miras oplosan ini.
"Ada yang di IGD, ada pula yang di rawat inap, kalau yang sudah membaik ada yang boleh pulang," ujar dr. Yani Sumpena.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
Dari 35 pasien tersebut, 12 di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.
Baca: Denny Andrian Kusdayat, Pelapor Sukmawati Sempat Diancam Agar Cabut Laporannya
Sementara satu pasien telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.
Rata-rata korban yang datang ke RSUD Cicalengka, menurut dr Yadi Sumpena, mengeluhkan gejala mual, muntah, pusing, gangguan sesak napas, hingga penurunan kesadaran.
"Hingga saat ini, untuk yang dirawat, masih kami observasi," ujar dr Yadi Sumpena.