News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Miras Oplosan

Sudah 58 Orang Tewas Akibat Miras di Jabar

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asep Caplin (29) melakukan pantomim Miras Oplosan di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (11/4/2018). Aksi ini ia lakukan sebagai bentuk keprihatinan atas peristiwa luar biasa lebih dari 40 orang meninggal dunia setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan yang terjadi di daerah tempat tinggalnya, Cicalengka, baru-baru ini. Dari puluhan korban meninggal, beberapa diantaranya adalah teman bermain Asep saat kecil. Lewat pantomimnya, Asep berharap peristiwa serupa tidak lagi terjadi karena dapat merusak generasi bangsa. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, korban tewas akibat minuman keras (Miras) oplosan di Jawa Barat hingga kini mencapai 58 orang.

"Hingga pukul 10.00 korban miras oplosan maut ada sebanyak 58 orang di Jawa Barat, Kami prihatin dan tentunya berduka cita terhadap korban," kata Agung saat ditemui seusai menghadari deklarasi antihoaks dan pemilu damai di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (12/4/2018).

Agung mengatakan hari ini akan mengecek langsung lokasi pembuatan miras oplosan maut yang berada di Cicalengka.

"Kebetulan kemarin tim gabungan sudah mendapatkan pabrik pembuat miras, di sana rumah yang besar terdapat kolam renang, dan terdapat bunkernya juga ditemukan barang bukti," jelasnya.

Dia menuturkan, dari hasil analisis laboratorium bahan baku miras yang mengakibatkan 58 orang tewas itu positif mengandung metanol.

"Bahannya sangat berbahaya, yaitu alkohol kadar tinggi dan metanol. Jadi kalau kita minum, itu yang pertama kita akan sesak napas, itu dari keterangan dokter. Setelah sesak napas, mual, kemudian meninggal," tuturnya.

Dari hasil pengembangan kasus, lanjut dia, jenis miras di Cicalengka ada keterkaitan dengan jenis yang di Kabupaten maupun Kota Bandung, terkecuali jenis miras di Sukabumi.

"Karena kemasannya sama, tapi yang di Sukabumi tidak. Di Sukabumi itu dia beli miras sendiri ditambah tambah sendiri, meracik sendiri, minum sendiri, mabuk sendiri, mati sendiri," ujarnya.

Dia mengira adanya keterlibatan mafia Jakarta sebagai pemasok bahan baku miras oplosan maut tersebut.

"Sampai sekarang belum, tapi kita terus menelusuri," katanya.

Saat ini, kata Agung, ia telah mengintruksikan lebih gencar untuk memberantas peredaran miras oplosan.

"Dari hasil razia masif yang dilakukan hingga ke desa-desa setelah ada kejadian sudah ada sekitar hampir 100 ribu botol miras yang disita," kata Irjen Pol Agung Budi Maryoto.

Dia menambahkan semua daerah di Jawa Barat merupakan daerah rawan peredaran miras oplosan.

"Saya anggap semuanya harus rawan. Karena apa, karena kalau semuanya rawan kita lebih waspada," katanya. (Isep Heri Herdiansah)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kapolda Jabar Sebut, Hingga Kini Korban Tewas Akibat Miras Oplosan di Jabar Mencapai 58 Orang,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini