TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Langkah brilian Bupati Jember, dr. Hj. Faida MMR, dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Jember terus diupayakan oleh sang Bupati.
Disela-sela membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk warga miskin, Faida menegaskan bahwa rumah sakit manapun di Kabupaten Jember tidak boleh menolak masyarakat yang kurang mampu meskipun tidak memiliki KTP ataupun Kartu Keluarga.
"Kalo ada warga miskin di lingkungan bapak ibu yang tidak punya KTP atau KK, sakit, tolong tetap diantar ya bu pak. Dan pihak pustu, puskesmas, apalagi rumah sakit, jangan ada yang menolak. Layani, tolong jiwanya dulu. Masalah administrasi bisa diurus nanti. Itu urusannya dinas bukan urusan pasien," terang Faida ketika membagikan langsung Kartu Indonesia Sehat di Kartu Indonesia Sehat di Ponpes Ponpes Al Baitul Hikmah,Kecamatan Tempurejo, Jumat (13/4/2018).
Baca: Guru SMK di Balikpapan Tewas Digorok Adik Ipar
Pembagian Kartu Indonesia sehat sebanyak 1.129 KK. Meliputi Kecamatan Tempurejo sebanyak 662 KK dan Kecamatan Jenggawah sebanyak 467 KK.
Bupati Faida berpesan kepada seluruh undangan agar tetap gotong royong, saling membantu warga miskin yang ada di sekitarnya.
"Saya titip, kalo ada tetangganya yang ga mampu, fakir miskin, anak-anak yatim piatu, tolong sampeyan bantu. Apalagi sakit. Laporkan ke pak kades, lapor ke pak camat, puskesmas juga bisa. Itu saudara-saudara kita," jelasnya.
Bupati Faida benar-benar menginginkan agar semua pejabat yang ada di wilayah, mulai dari Camat, Kades, Kepala Puskesmas, dan semua pejabat yang ada untuk turun ke masyarakat.
Baca: Aksi Mesum Terungkap Setelah Pengurus Masjid Temukan Kondom di Dekat Lemari Mukena
"Pak camat, pak kades, pak kapolsek, para dokter puskesmas. Saya minta turun ke masyarakat, lihat dan data jika ada warga miskin yang sakit, ibu hamil. Segera laporkan. Biar itu bisa dideteksi dan ditangani. Tolong jangan dibiarkan," pesan Faida.
Faida berharap Program Jember Sehat Untuk Semua ini harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
" Kalau Jember Sehat Untuk Semua, ya untuk semua. Ga ada pilih-pilih. Dan ini harus benar-benar gratis, karena telah dibiayai negara," kata Faida. (Erwin Wicaksono)