News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Barat

LSI Network Denny JA : Dua DM Salip RINDU

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat memperlihatkan nomor urut pada Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di SOR Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (13/2/2018). Berdasarkan hasil pengundian, nomor urut 1 pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, nomor 2 pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, nomor 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan terakhir nomor 4 pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network Denny JA ) menunjukan peta kekuatan para kandidat jelang Pilkada Jawa Barat 2018 mulai berubah.

Dua DM atau pasangan Deddy Mizwar –Dedi Mulyadi mulai menyalip tipis dengan presentase 43,2 persen.

Pasangan RINDU pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) menurun ke posisi kedua dengan 39,3%.

Meski tersalip, dalam simulasi elektabiltas personal, Ridwan Kamil (RK) masih unggul tipis (40,8%) dari Deddy Mizwar (38,9%). 

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah mengatakan perubahan peta politik Pilkada Jabar merujuk pada peranan calon wakil gubernur yang bisa menyumbang kenaikan dan penurunan.

"Kontek pasangan Dua DM, terlihat sekali peranan Dedi Mulyadi (Demul) sebagai wakil yang mendongkrak Deddy Mizwar (Demiz). Sehingga, Demiz yang elektabiltas personalnya 38,9 persen kalah tipis dari RK yang 40,8 persen terdongkrak menjadi 43,2 persen setelah berpasangan dengan Demul," ujar Toto diketerangannya, Minggu (15/4/2018).

Baca: Tahun Ini, Pemprov Jawa Barat Berikan Beasiswa Perguruan Tinggi Rp13 Miliar


Dia pun menjelaskan dalam simulasi empat calon wakil gubernur,  Dedi Mulyadi memang mengungguli jauh tiga calon lainnya dengan 38,0%.

"Inilah salah satu faktor yang mendongkrak pasangan Dua DM," tutur peneliti senior LSI itu.

Sementara pasangan lainnya,  Sudrajat –Syaikhu (ASYIK) hampir sama dengan Dua DM, di mana faktor wakil ikut menyumbang kenaikan elektabilitas saat dipasangkan.

Dalam simulasi personal, Sudrajat harus puas dengan 4,2%, tetapi, saat dipasangkan dengan Syaikhu naik menjadi 8,2%.

Namun hal itu tak berlaku  pada pasangan Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan (HASANAH), lantaran harus puas dengan elektabilitas 4,1% serta belum bisa saling menyumbang karena elektabilitas masing-masing masih sangat rendah.

Survei tersebut dilakukan pada 21-29 Maret 2018 dengan menggunakan metode standard: multi stage random sampling, di mana seluruh pemilih Jawa Barat dipilih secara random, dengan jumlah responden 440, dengan margin of error sebesar 4,8 persen.



--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini