Baca: Mahasiswa Indonesia Ditabrak Hingga Meninggal, Pelakunya Ditangkap Polisi Jepang, SIM Dicabut
Lantaran para WNA tersebut beberapa hari belakangan telah melakukan perusakan fasilitas, di antaranya 20 CCTV, taman, hingga pintu blok ruangan.
"Baik personel Polres dan Polsek kita siagakan, baik siang dan malam," ucapnya.
Sementara, Abdullah WNA asal Afghanistan saat berbincang dengan Tribun Kaltim, mengaku sudah tak tahan tinggal selama 4 tahum di Rudenim Balikpapan.
Mereka sudah jenuh dan bosan hidup di dalam.
"Kami capai. Mau bebas. Pindahkan kami," kata dia.
Belakangan diketahui aksi unjuk rasa bukan kali pertama mereka lakukan.
Bahkan aksi-aksi kecil telah dilakukan sejak September 2017 lalu. Puncaknya baru terjadi pada Jumat (20/4/2018) malam.
Baca: Ratusan WNA Penghuni Rudenim Ngamuk, Minta Dibebaskan dan Dipindahkan ke Luar Balikpapan
Dari pengatamatan Tribun Kaltim, dinding dan pilar pada blok kamar mereka ditempeli kertas yang bertuliskan protes.
Tampak sebagian dari mereka berkumpul di tengah halaman blok, memperbincangkan sesuatu.
Hingga berita ini diturunkan, situasi sudah mulai kondusif. (bie)