Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Ada kejadian unik usai pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-5 Kalimantan Utara, Senin (23/4/2018), di Lapangan Agatis, Tanjung Selor.
Usai menjadi inspektur upacara, Mendagri Tjahjo Kumolo lantas membuka sepatu yang dikenakannya.
Tjahjo Kumolo kemudian berjalan menuju barisan peserta upacara tanpa memakai sepatu. Ia hanya memakai kaos kaki hitamnya.
"Mungkin kaki beliau panas, cuacanya panas sekali," kata salah satu protokoler Pemprov disua di Lapangan Agatis.
Tjahjo lebih dulu ke barisan pelajar. Ia menyambut uluran tangan pelajar yang sudah menunggunya.
Gubernur Irianto Lambrie Irianto Lambrie dan Wkailnya Udian Hianggio, dan Kapolda Brigjen Pol Indrajit terpaksa mengikutinya dari belakang dan ikut bersalaman dengan pelajar.
Sesekali pelajar dari sejumlah SMA dan SMK di Tanjung Selor menyodorkan telepon selularnya mengajak Menteri Tjahjo dan Gubernur berswafoto.
Berturut-turut Tjahjo menuju barisan ASN, TNI/Polri, paduan suara dan pengiring musik drum band.
Personel Satpol PP tampak kewalahan di bawah terik matahari. Kamera pemburu foto juga tidak hentinya mengabadikan momen itu.
Tjahjo saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-5 Kalimantan Utara mengemukakan, momentum HUT merupakan awal bagi Kalimantan Utara untuk melangkah lebih jauh ke depan agar sejajar dengan provinsi-provinsi saudaranya.
Ia meminta setiap kepala daerah berpedoman pada pemikiran Bung Karno bahwasanya setiap pemimpin harus punya imajinasi agar punya konsep pembangunan jauh ke depan.
"Konsep itu sudah dituangkan dalam pilgub terpilih kemarin. Saya yakin janji kampanye itu sudah dituangkan dalam rencana pembangunan jangka pendek dan jangka menengah," katanya.
Belum cukup dengan itu. Untuk mewujudkannya perlu sinergi dengan seluruh stakeholder pemerintahan mulai dari tingkat atas sampai ke jenjang desa.
"Wapres Bung Hatta juga selalu ingatkan bahwa hanya ada satu negeri yaitu Indonesia. Negeri itu tumbuh karena perbuatan."
"Maka kalau Kalimantan Utara ingin maju, harus didudukkan oleh seluruh masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Termasuk generasi muda," sebutnya. (wil)