TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM--Yahya (48) dan Siti Fatimah (49) adalah pasangan suami isteri (pasutri).
Keduanya merupakan warga asal Batam yang merantau ke Kota Lubukpakam, Deliserdang. Selama tinggal di Lubukpakam, keduanya nekat melakukan aksi pencurian dengan modus hipnotis atau gendam.
Terakhir kali beraksi, keduanya bersama pelaku lain bernama Acil Bambang (46) berhasil menggasak uang tunai Rp 15 juta dan perhiasan emas milik korbannya Novrida Nainggolan.
Saat dihadirkan dalam gelar paparan di Polsek Lubukpakam, Siti sempat menyangkal bahwa tindakannya itu bukanlah hipnotis.
Ia menyebut, tindakannya itu lebih kepada bagaimana cara meyakinkan seseorang. Menurut Siti, keahliannya itu didapat saat merantau ke Lombok.
"Itu bukan hipnotis. Kami hanya ajak cerita dan modal mulut saja. Keahlian itu saya dapat ketika di Lombok," ungkap Siti, Selasa (24/4).
Ia menyebut, sebenarnya yang salah adalah korbannya bernama Novrida. Sebab, kata Siti, Novrida gampang tergiur dengan janji-janji yang ia sampaikan.
Informasi yang diperoleh www.tribun-medan.com, Siti memiliki dua orang anak yang merupakan PNS dan polisi berpangkat Bripda. Ditanya mengenai hal itu, Siti meminta wartawan tidak membawa-bawa kedua anaknya.
"Kalau yang itu, aku mohon sekali lah jangan ditanya. Gak usahlah, minta tolong aku. Gak ada sangkut pautnya mereka," kata Siti sembari menutupi wajahnya.
Kapolsek Lubukpakam, AKP Nasri Ginting mengatakan bahwa ketiga pelaku ditangkap setelah aksi mereka terekam kamera CCTV di lokasi kejadian.
"Mereka beraksi dengan menggunakan mobil rental. Kasus ini terjadi pada 3 Maret lalu," kata Nasri.
Perwira berpangkat tiga balok emas di pundak itu mengatakan, korban terpedaya sehingga tak sadar telah menyerahkan seluruh uang yang ada di dalam ATM dan perhiasannya.(dra/tribun-medan.com).
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Suami Isteri Pelaku Hipnotis Punya Anak Seorang Polisi,