TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Minuman keras (miras) kini menjadi ancaman maut di Jawa Timur, terutama di Surabaya.
Sudah ada 11 korban meninggal sia-sia setelah menenggak miras, bahkan salah satunya merenggut nyawa DS, remaja berusia 15 tahun.
Dia meninggal di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Selasa (24/4/2018) sekitar pukul 20.00 WIB. Hasil pemeriksaan dokter, dia diyakini tewas lantaran setelah minum miras.
“Kemarin malam (24/4/2018) ada dua yang meninggal. Salah satunya DS, dari Surabaya, ” jelas dr Pesta Parulian, Humas RSUD Dr Soetomo menjawab Surya.co,id, Rabu (25/4/2018) malam.
Kedua korban itu sudah diambil keluarganya dari RSUD Dr Soetomo. Mereka sudah masuk dan dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sejak, Selasa (24/4/2018).
Informasi yang diperoleh Surya.co.id menyebutkan, DS baru pulang ke tempat kosnya di Jl Simojawar, Sidomulyo, Sukomanunggal, Surabaya pada Senin (23/4/2018) pukul 02.00 dini hari.
Pada pagi harinya, korban muntah-muntah dan oleh ibunya, Ny Suparmi, diajak ke dokter tetapi tidak mau.
Karena kondisi DS memburuk, selanjutnya dia dilarikan ke RS BDH Benowo Surabaya, Selasa (24/4/2018) pukul 15.00 WIB.
Setelah di RS BDH, dia dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Namun korban menghembuskan nafas terakhir pada pukul 20.00 WIB.
Oleh keluarganya, jenazah DS dibawa ke tempat asalnya guna dimakamkan di Dusun Krobyokan, Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. (Fatkhul Alami)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Miras Renggut Nyawa Remaja 15 Tahun di Surabaya