Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
TRIBUNNEWS.COM, WAIKABUBAK - Nasib naas menimpa Poro Duka (40), warga Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat.
Dia tewas ditembak saat terjadi bentrokan antara warga dengan polisi di desanya, Selasa (25/4/2018) sekitar pukul 15.30 wita.
Anggota DPRD Kabupaten Sumba Barat asal daerah pemilihan Lamboya, Lukas Lebu Gallu kepada POS-KUPANG.COM melalui telepon selulernya, Selasa (25/4/2018) malam mengatakan,
Baca: Mahasiswi Ini Diraba-raba Dosen Pembimbing saat Bimbingan Skripsi
Peristiwa penembakan itu terjadi saat aparat kepolisian Polres Sumba Barat dibackup anggota Brimob melakukan pengamanan terhadap pengukuran tanah seluas 50-an hektar di Desa Patiala Bawah milik PT. Sutra Marosi Kharisma.
Saat itu, warga meminta sebelum dilakukan pengukuran, harus dihadirkan dahulu pembeli pertama tanah tersebut.
Pembeli dimaksud adalah Umbu S. Samapati, S.H, M.Hum yang akrab disapa Umbu Kupang.
Namun, pihak Dinas Pertanahan dan BPN bersikeras terus melakukan pengukuran sehingga terjadi bentrokan menyebabkan satu korban meninggal dunia atas nama Poro Duka.
Sedangkan satu korban lainnya, Matti Uku menderita luka tembak dua kali di kakinya kini dirawat di RSUD Waikabubak.
Hingga berita ini ditulis korban meninggal dunia masih berada di RSUD Waikabubak karena masih menunggu otopsi yang akan berlangsung, Rabu (26/5/2018) pagi. (*)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Gara-gara Tanah, Warga Sumba Barat Tewas Ditembak Polisi,