TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menegaskan bahwa Pancasila sudah final dan Indonesia tidak perlu menjadi negara agama.
Penegasan ini di sampaikan saat meresmikan Vidya Loka Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) di Surabaya, Jumat (27/4/2018).
Menurut Said Aqil, meski Indonesia merupakan negara yang mayoritas beragama Islam, tetapi NU dalam Muktamar tahun 1984 telah memutuskan bahwa NKRI dan Pancasila adalah finalisasi usaha mendirikan negara.
"Mereka yang berusaha mendirikan negara agama seharusnya bercermin pada negara-negara Timur Tengah yang konflik akibat ISIS. Kita dengan Pancasila justru berhasil menyatukan kaum nasionalis dan religius," ujar Said Aqil.
Sidarto Danusubroto, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dalam kesempatan yang sama juga menyayangkan beredarnya informasi palsu (hoax) dan pernyataan-pernyataan yang memecah belah.
Hoax dan pernyataan-pernyataan yang beredar di media saat ini bahkan telah digunakan untuk mendiskreditkan pemerintah melalui isu-isu SARA.
Upaya-upaya tersebut menunjukkan lemahnya pemahaman untuk mendaratkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa.
Rektor Universitas Katolik Darma Cendika, Budi Hermanto, dalam kesempatan tersebut juga menyatakan salah satu tujuan pembangunan Vidya Loka adalah untuk membangun manusia Indonesia yang Pancasilais dengan tidak melupakan nilai-nilai kekatolikan.
Peresmian Vidya Loka Universitas Katolik Darma Cendika oleh Gubernur Jawa Timur selain dihadiri Said Aqil dan Sidarto Danusubroto juga dihadiri anggota DPR RI, Eva Kusuma Sundari, Uskup Surabaya, dan tokoh-tokoh Katolik di Jawa Timur.