“Edukasi tentang pengendalian hama dan penyakit terpadu perlu menjadi prioritas bagi semua pengusaha bisnis pestisida karena bisnis pertanian tidak hanya pada keuntungan semata namun tetap memperhatikan kelestarian ekosistem, faktor kesehatan dan kesinambungan bisnis dengan para petani,” tambahnya.
Baca: Viral! Seorang Petani Wanita Asal Spanyol Dikira Kembaran Donald Trump, ini Sebabnya
Edukasi mengenai manajemen penanggulangan hama dan penyakit tanaman, penggunaan produk pestisida, pemahaman lebel dan anti pemalsuan produk menjadi topik hangat yang dibawakan dalam kegiatan pelatihan ini.
Selain itu, penjelasan mengenai pentingnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) bukan hanya pada saat menyemprot, tetapi juga pada saat melakukan aktivitas lain yang kontak dengan pestisida.
"Materi lain yang juga dibahas adalah mengenai 5 aturan penggunaan produk perlindungan tanaman (5 Golden Rules) meliputi pemahaman label, kerjakan dengan hati-hati, merawat sprayer, menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan kenakan alat pelindung sesuai anjuran," pungkasnya.
Nurhadi, petugas POPT Malang yang merupakan peserta kegiatan ini mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat karena materi yang disampaikan menambah pengetahuan khususnya untuk menanggulangi masalah serangan hama.
"Pengetahuan petani mengenai gangguan hama dan penyakit tidak sebanding dengan permasalahan yang ada di lapang. Dengan adanya kegiatan seperti ini, menjadi media informasi tambahan bagi kami untuk diteruskan kepada petani,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan SANTUN selanjutnya akan berlangsung di wilayah Kabupaten Malang dan Banyuwangi yang menyasar langsung kepada petani berupa edukasi lapangan yang dikemas dalam bentuk expo.
Harapannya, jumlah petani yang mendapat edukasi semakin banyak sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanamannya