News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Tengah

Kekayaan Ida Fauziyah Ternyata Enam Kali Lipat Lebih Banyak Dibandingkan Taj Yasin

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JELANG DEBAT - Dua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo - Taj Yasin dan Sudirman Said - Ida Fauziyah, bertemu dan makan bareng di sebuah warung tenda 'angkringan' di tepi Jalan Pamularsih, Semarang Barat, Kota Semarang, Kamis (19/4/2018) malam. Ganjar membawakan sebuah kado kepada Sudirman Said yang kebetulan merayakan ulang tahun yang ke-55. Kado tersebut berupa gambar karikatur Ganjar dan Sudirman. Kedua paslon tersebut akan bertemu dalam acara debat resmi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, pada Jumat (20/4/2018) malam. (Tribun Jateng/A Prianggoro)

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Di antara empat kandidat pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018, ternyata Ida Fauziyah memiliki harta terbanyak.

Nilai kekayaan perempuan kelahiran Mojokerto itu mencapai angka Rp 19.896.950.728.

Dilansir dari kompas.com, jumlah kekayaan Ida naik signifikan, bahkan empat kali lipat dari harta yang dilaporkan pada 23 Oktober 2014.

Kala itu, harta Ida tercatat sebanyak Rp 5.061.599.605.

Nominal kekayaan terbanyak setelah Ida adalah Ganjar Pranowo.

Calon Gubernur Jateng nomor urut 1 itu memiliki harta kekayaan Rp 6.729.155.082 kemudianSudirman Said, Rp 4.672.784.760 dan Taj Yasin Maimoen, Rp 3.061.935.581.

Jika digabungkan, jumlah kekayaan pasangan nomor urut 1 Rp 9.791.090.663, sedangkan nomor 2 Rp 24.569.735.488.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Joko Purnomo, saat deklarasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) calon gubernur dan wakil gubernur Jateng di Hotel Quest Semarang, Jalan Plampitan, Kota Semarang, Selasa (8/5/2018) siang.

Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tsani Annafari mengatakan jumlah kekayaan yang biasanya meningkat adalah aset tetap.

"Karena kan 10 tahun yang lalu atau 5 tahun yang lalu mungkin NJOP-nya berapa, sekarang menjadi berapa. Ini bisa dua kali lipat," ujarnya kala konfrensi pers di ruang Topaz, Quest Hotel.

Tsani enggan berkomentar secara mendetil terkait telaah jumlah kekayaan masing-masing calon gubernur. Alasannya, KPK tidak memiliki kewenangan selama calon belum disahkan sebagai pemenang.

"Deklarasi tadi itu, singkatnya ada ruang bagi publik untuk menjadi social auditor. Anda boleh ngecek, memastikan. Kalau dia gak jujur, maka hukumannya adalah sanksi publik, jangan dipilih," beber Tsani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini