News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gadis yang Menjadi Korban Pembakaran Sang Pacar Harus Operasi Plastik

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto korban pembakaran Dellisa Ayu Latifa (16) yang kini di rawat intensif di RSUD Pirngadi, Medan, Sumatera Utara, Selasa (8/5/2018). Dellisa dibakar hidup-hidup oleh pacarnya Iwan alias Kincit (35) karena masalah api cemburu, sehingga mengalami luka bakar 65 persen. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR

Laporan Wartawan Tribun Medan  M Andimaz Kahfi

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Irwanto alias Iwan Kincit (36) gelap mata terhadap pacarannya Dellisa Ayu Latifa  (16), karena cemburu.

Pria duda ini tega menyiramkan minyak jenis pertalite dan membakar pacarnya, DAL di dalam rumah teman korban di Jalan RPH, Mangaan 1, Lingkungan 11 Gang Sukamaju, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Senin (7/5/2018) lalu.

Akibatnya, DAL mengalami luka bakar serius, hingga mencapai 65 persen akibat dibakar menggunakan minyak jenis Pertalite.

Salah seorang dokter umum dari PMI Kota Medan, dr Sri Sundari mengatakan korban DAL harus dirawat secara intensif.

Mulai dari memberikan antibiotik dan luka menggelembung dibagian kulit yang berisi air harus dipecahkan, untuk mengeluarkan cairan, membuangnya dan membalut lukanya.

Baca: Dirumorkan Lakukan Operasi Plastik, Kini Ariel Tatum Pamer Video Wajah Close Up, Pangling Lihatnya!

"Kalau korban mau benar-benar sembuh ya mesti operasi plastik, tapi itu tergantung luas lukanya," kata dr Sundari lewat sambungan telepon seluler, Rabu (9/5/2018).

"Karena kulit lama harus digantikan dengan kulit yang baru. Seperti disayat satu lembar bagian kulit yang rusak. Tapi itu juga tergantung parahnya luka," tambahnya.

Lebih lanjut, dokter berkacamata ini menjelaskan biasanya sebelum dilakukan operasi, korban akan diajak konsultasi sama dokter bedah plastik dan si dokter yang menentukan, bagaimana cara penanganan yang terbaik dalam menyembuhkan bekas luka bakar tersebut.

"Biasanya tidak bisa sekali operasi, tapi harus bertahap. Nanti bagian mana yang dikira mengganggu bentuk akan direkonstruksi ulang, mana yang perlu operasi. Karena ini kan permasalahan terhadap estetika," pungkas Sundari. (cr9/tribun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini