Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Gubernur Jawa Tengah nonaktif, Ganjar Pranowo berpesan agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng siaga.
"Saya sempat komunikasi ke BPBD dan Sekda (Jateng), kami minta harus siaga penuh. Agar kalau terjadi hal tidak kita inginkan, warga sudah aman. Kita yang di Jateng standby, mudah-mudahan arah angin ke atas saja," kata Ganjar usai kunjungan di Pondok Pesantren Abdul Jalal, Kalioso, Kali Jambe, Kabupaten Sragen, Jumat (11/5/2018) pagi.
Ganjar juga berharap para pendaki segera dijemput.
Biasanya, kata Ganjar, para pendaki akan segera turun bila mengetahui kondisi gunung mendadak berbahaya.
Baca: Jadi Korban Penyanderaan Napi Teroris, Iptu Sulastri Didoakan Cepat Sembuh
"Apalagi kalau dia (pendaki) berada di Pasar Bubrah, ini kan kondisinya berarti ke arah selatan timur ya, ke arah Yogya. Semoga bisa segera turun ke arah Selo," imbuhnya.
Politisi PDIP itu memaparkan BPBD harus mempersiapkan masyarakat terdekat Merapi terkait tempat evakuasi, early warning system, manajemen logistik, dan pengetahuan mitigasi.
"Dalam kondisi seperti ini bila wedhus gembel (awan panas) keluar, maka warga harus lari kemana. Di Magelang itu mereka sudah punya Sister Family," ucap Ganjar.
Baca: Staf Kereta Api Bawah Tanah Perkosa Wanita, CEO Tokyo Subways Minta Maaf
Sister Family, maksud Ganjar, adalah lokasi tujuan warga ketika terjadi bencana.
Ganjar menuturkan masyarakat sekitar Merapi perlu latihan mitigasi terus menerus.
"Agar mereka bisa secepat kilat menyelamatkan diri. Itu yang penting," katanya.