TRIBUNNEWS.COM, SURAAYA - Pelaku pengemboman di tiga gereja yang ada di Surabaya, Jawa Timur diduga kuat berasal dari satu keluarga.
Mereka melakukan aksi bom bunuh diri dengan cara berpencar ke tiga titik ledakan.
"Pelaku diduga satu keluarga," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Dia menuturkan pelaku di Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna adalah anak dan bapak.
Mereka berjumlah tiga orang dan meledakkan diri di gereja itu.
Sang ayah sebelum bom bunuh diri sempat mengantarkan istri dan dua anak perempuannya ke Gereja Pantekosta Pusat, Jalan Arjuna.
Istri dan dua anak perempuannya pun meledakkan diri di sana.
Sementara di lokasi ketiga yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, pelaku berjumlah tiga orang.
Dua orang di antaranya masih berusia belasan tahun yang merupakan kakak beradik.
Seperti diberitakan, ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya. Ketiga gereja itu yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.
Hingga pukul 11.05, jumlah korban menjadi 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka.