TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah elemen Kristen dan beberapa organisasi lain di Surabaya dan Jawa Timur mengeluarkan pernyataan sikap bersama sebagai respon atas serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Pernyataan sikap bersama itu mereka beri label "Suroboyo Wani!".
Pernyataan sikap itu ditandatangani oleh GMKI ( Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Cabang Surabaya, GAMKI, PPGI, BKS PGI-GMKI Surabaya , PS GMKI, PGPI, BAMAG Kota Surabaya, BAMAG Jatim, KNPI Jatim, Forum Beda Tapi Mesra (FBM), GGBI, PIKI, NERA ACADEMIA, PGIS, Kasih Dalam Perbuatan, Sanggar merah merdeka, Forum Komunikasi Pemuda Kristen Indonesia Jatim, Pustaka Lewi, KBRS,Yayasan Kasih Bangsa, Yayasan Abdi Indonesia Cerah, dan sejumlah pendeta- pendeta dan Romo yang ada di Surabaya.
Dalam pernyataannya, mereka menyebutkan beberapa hal.
Pertama, turut berbelangsungkawa mendalam terhadap keluarga dan korban tragedi bom gereja yang meninggal dunia maupun yang menderita luka-luka.
Kedua, mengecam keras aksi terorisme sebagai sebuah perbuatan yang biadab dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan.
Ketiga, tidak takut terhadap ancaman ataupun tekanan dari pelaku teror dan Gereja akan tetap menjalankan kegiatan ibadah sebagai hak semua warga negara yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
Keempat, meminta Polri sebagai institusi keamanan untuk wajib melindungi seluruh tumpah darah Indonesia serta menjamin keamanan dalam menjalankan kehidupan beragama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing .
Terakhir, Mereka sebagai arek-arek Surabaya mengaku tidak takut pada terorisme dan akan melawan radikalisme untuk memastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap berdiri teguh dengan berlandaskan pada pancasila dan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Rencananya, elemen-elemen ini akan bergabung dalam aksi solidaritas yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi, Minggu (13/5/2018) malam.