TRIBUNNEWS.COM - Beredar percakapan WhatsApp yang menceritakan kronologi pengadangan pelaku oleh seorang pria diduga bernama Bayu.
Bayu yang diduga menjadi satu korban ledakan, sempat mengadang pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya.
Dari gambar layar tangkap yang beredar di Twitter, Bayu merupakan seorang relawan keamanan gereja setempat.
Bayu mencoba menghalangi pelaku yang mengendarai motor berusaha masuk ke gereja.
Seketika bom meledak, menewaskan dirinya, beberapa korban lainnya, dan melukai sejumlah orang.
Percakapan juga menceritakan sosok istri Bayu, yang merupakan seorang guru di PG Sanclar.
Pernikahannya dikaruniai anak yang masih bayi.
Foto keluarga kecil ini pun turut disertakan dalam percakapan ini.
Gambar layar tangkap ini didunggah oleh akun Twitter @_fransikancis, yang juga turut berduka atas tewasnya Bayu.
"RIP saudara Bayu. Yang berani menghadang motor terorist, sehingga tidak masuk lebih dekat ke dalam gereja.