TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua laki-laki dan satu perempuan terus bertanya mengenai jenazah.
Mereka adalah keluarga Daniel, yang diduga ikut menjadi korban bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jl Arjuno, Surabaya, Minggu (13/5/2018).
"Daniel itu yang menghadang mobil Avanza yang bawa bom. Sampai saat ini orang tua dan keluarga mencari sejak kemarin," kata Agus, paman Daniel, Senin (14/5/2018).
Daniel masih berusia 17 tahun.
Dia bekerja sebagai tukang parkir saat ada kegiatan di gereja tersebut.
Saat itu, Daniel berusaha menghadang mobil yang tiba-tiba nyelonong mau menerobos gerbong gereja yang terbuka.
Baca: Empat Fakta Aman Abdurahman, Lelaki Yang Ingin Ditemui Napi Teroris di Mako Brimob
"Kalau ada ibadah Minggu, mobil tidak boleh parkir di dalam. Hanya motor yang boleh parkir. Daniel menghadang mobil itu," ucap Agus yang juga tukang parkir di belakang gereja yang sama.
Keluaga Daniel menyakini tukang parkir yang kerja tiap hari Minggu ini hancur dan sudah tidak bernyawa.
Apalagi saat ini ayah Daniel, Budi Kusuma, juga mencari di RSUD Dr Soetomo.
"Kalau tidak dihalangi saat mobil menerobos, korban akan lebih banyak. Karena dihadang dan panik sehingga Avanza menghantam pagar," tambah Budi. (Nuraini Faiq)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Keluarga Ini Cari Daniel, Tukang Parkir Penghadang Mobil yang Bawa Bom di Gereja Pantekosta Surabaya,