Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Barang diduga bom ditemukan di Transmart Lampung, Selasa, 15 Mei 2018 siang.
Begini kronologi versi Polsek Sukarame.
Kapolsek Sukarame Kompol Mulyadi menjelaskan, awalnya pihaknya menerima laporan dari seorang personel Bhabinkamtibmas terkait penemuan kotak diduga bom di Transmart.
Setelah itu, polisi langsung meluncur ke lokasi.
"Mereka menghubungi Bhabinkamtibmas kemudian diteruskan ke saya. kami lakukan sterilisasi sembari menghubungi Kabag Ops dan Tim Gegana," lanjut dia.
Di Transmart, petugas mensterilisasi lokasi dengan radius 50 meter.
Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Meski demikian, kata Mulyadi, polisi tidak mengosongkan gedung Transmart.
Polisi hanya mengamankan barang tersebut di depan gudang bongkar muat.
Baca: Fakta-fakta Bungkusan Diduga Bom di Transmart Lampung: Diledakkan hingga Pria Terobos Barikade
Guna menghindari kepanikan, terus Mulyadi, polisi tidak memberitahukan adanya penemuan benda diduga bom kepada pengunjung.
"Oh, tidak sampai. Tidak ada yang sempat panik. Karena memang tidak kami beritahukan. Cukup kami amankan radius 50 meter untuk antisipasi saja. Sebenarnya meledaknya di belakang gedung. Jadi tidak terpengaruh yang di dalam," katanya.
Mulyadi menambahkan, situasi baru mulai heboh saat petugas Unit Jibom Brimob Polda Lampung tiba di Transmart.
"Ya keadaan mulai ramai saat Tim Gegana datang. Karena banyak warga yang penasaran," tambah dia.
Dari pantauan Tribun Lampung, sempat terjadi salah paham antara polisi dan seorang warga yang berusaha menerobos barikade pengamanan.
Meski sudah dilarang, pria tersebut bersikeras ingin memasuki gedung Transmart.
Edwin (24), pengunjung Transmart, mengaku penasaran dengan informasi temuan benda diduga bom.
Baca: Pakai Cara Baru, Isi Buku Panduan Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Bikin Merinding
"Ya nih tadi di dalam. Tapi, katanya ada bom. Baru tahu pas keluar ada rame-rame," ujarnya sembari mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya.
Edwin mengaku sempat khawatir.
Namun, karena rasa ingin tahunya lebih besar, ia pun memberanikan diri melihat kondisi di luar gedung.
"Ya kalau takut sih takut. Tapi penasaran aja," imbuhnya.