News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polda Riau Diserang

Penembak 3 Teroris Dapat Pin Emas, Empat Polisi Lainnya Naik Pangkat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah petugas Kepolisian memeriksa mobil yang dikendarai pelaku teroris yang menyerang Polda Riau, Rabu (16/5/2018). Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto mengatakan, pihaknya menemukan rangkaian di dalam mobil Avanza terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sejumlah polisi di Polda Riau mendapat kenaikan pangkat dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian karena dinilai berani bertindak saat terjadi serangan teror pada Rabu (16/5/2018).

Namun seorang perwira menengah, Kombes Pol Rudy Syafruddin, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau, yang menembak mati tiga teroris belum mendapat kenaikan pangkat dan baru menerima pin emas.

"Saya ingin memberi KPLB (kenaikan pangkat luar biasa). Tapi karena pangkatnya Kombes, sementara ruang jabatan belum tersedia untuk bintang satu (Brigadir Jenderal), kita berikan yang bersangkutan pin emas," kata Tito ketika ditemui di Polda Riau, Kota Pekanbaru, Kamis (17/5/2018).

Para polisi yang mendapat kenaikan pangkat yaitu:
1. Almarhum Ipda H Auzar, anggota Ditlantas Polda Riau, dinaikkan pangkatnya menjadi Iptu Anumerta.

2. Kompol Farid Abdullah, anggota Bidang Hukum Polda Riau, naik pangkat menjadi Komisari Besar Polisi

3. Brigadir John Hendrik Hutabarat, anggota Propam Polda Riau, naik pangkat menjadi Ajun Inspektur Dua (Aipda)

4. Bripka JB Panjaitan, anggota Provos Polda Riau, naik pangkat jadi Aipda.
Panjaitan menembak mati seorang teroris yang menyerang Polda Riau.

"Kehadiran saya di sini untuk memberikan semangat pada anggota. Bukan hanya anggota Polda Riau, tapi kepada anggota Polri seluruh Indonesia. Saya memberikan penghargaan kepada anggota-anggota, baik yang jadi korban maupun yang berhasil melumpuhkan para tersangka," kata Kapolri.

Farid Abdullah dan John Hendrik Hutabarat pada saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau karena mengalami luka akibat serangan para teroris.

Baca: Kronologis Terbakarnya KMP Labitra Adinda di Tengah Laut Bali

Tito berharap kenaikan pangkat luar biasa ini bisa memberikan semangat kepada para korban.

Dirlantas, Kombes Pol Rudi Safrudin, saat kejadian berada di teras utama Polda Riau bersiap menunggu jumpa pers penangkapan kasus narkotika pagi itu.

Ia berhadapan langsung dengan seorang teroris dan menembaknya.

Dua orang teroris lainnya sempat dikejar Rudi dan kemudian dapat dilumpuhkan.

"Saya tadi sudah dengar cerita Kombes Rudi. Itu luar biasa, yang bersangkutan mengejar para teroris tersebut," ujar Tito Karnavian.

Tangkap 8 Orang
Kapolri mengungkapkan ada delapan terduga teroris ditangkap di sejumlah daerah di Riau pascaserangan terhadap Polda Riau.

Ia meyakini teror di Riau itu satu rangkaian dengan teror di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, dan teror bom di Jatim karena dilakukan oleh jaringan sama, JAD.

Tito tidak menjelaskan lokasi penangkapan para terduga teroris, demikian pula identitas mereka.

Tito hanya mengungkapkan kedelapan teroris itu ditangkap oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Riau, dan sejumlah polres.

Baca: Universitas Nihon Jepang Dikritik Keras Universitas Kwansei terkait Pertandingan American Football

"Saya sudah sampaikan, semua yang laksanakan kegiatan (terorisme) itu Jamaah Ansharut Daulah. Saya berani tunjuk hidung karena 3 hingga 4 tahun kita melihat pengembangan dari kelompok jaringan ini," kata Tito.

Polda Riau diserang lima orang teroris yang membawa mobil Toyota Avanza, BM 199 RQ, warna putih, sekira pukul 09.00 WIB, Rabu.

Mereka menambrakkan mobil ke pintu gerbang Polda Riau.

Begitu masuk ke halaman Polda Riau, empat orang keluar dari mobil dan menyerang polisi di lokasi itu menggunakan pedang (katana).

Seorang lagi berusaha berusaha kabar menggunakan mobil sehingga menabrak Ipda H Auzar dan juru kamera dua stasiun televisi.

Para teroris yang tewas ditembak mati di lokasi tersebut yaitu:
1. Mursalim alias Ical alias Pak Ngah, pria, 42 tahun, tidak bekerja, alamat Jl Raya Dumai-Sei Pakning, Jl Santri Assakinah, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Dumai.

2. Suwardi, pria, 28 tahun, alamat Jl Raya Lubuk Gaung, RT 03, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai.

3. Adi Sufiyan, pria, 26 tahun, wiraswasta, alamat Jl Pendowo, Gg Mekar, RT 06, Kelurahan Bukit Batrem I, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

4. Daud (belum teridentifikasi)

Seorang pelaku yang dapat ditangkap hidup sempat terlibat kejar-kejaran dengan polisi.

Pelaku bahkan lari mengarah ke halaman rumah dinas Wakapolda Riau. (tribunpekanbaru/tim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini