News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Surabaya

Risma Sambangi Rumah Duka Catur Giri yang Meninggal Tadi Malam, Anak Korban Dipekerjakan di Pemkot

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana haru ketika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berziarah ke rumah salah satu korban teror bom gereja GPPS Jalan Raya Arjuno 90, Catur Giri Sungkowo, beralamat di Jalan Pulosari III M no 3 RT 03 RW 07 Pulosari Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. SURYA/PIPIT MAULIDYA

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertakziah ke rumah salah satu korban teror bom gereja GPPS Jalan Raya Arjuno 90 Surabaya, Sabtu (19/5/2018).

Korban teror bom adalah Catur Giri Sungkowo, beralamat di Jalan Pulosari III M no 3 RT 03 RW 07 Pulosari Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.

Giri, panggilan akrab korban adalah seorang satpam gereja.

Dia sempat menjalani masa kritis sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah Giri diserahkan kepada keluarga korban setelah dibersihkan pihak RSU Dr Soetomo, pada Jumat (19/5/2018) pukul 23.00 WIB.

Baca: Giliran Pegawai Pertamina Jadi Tersangka Kasus Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan

Risma datang dan memberikan dukungan kepada keluarga. Dia juga menyampaikan agar yang ditinggalkan tetap kuat.

M Fikser, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya mengatakan bahwa Risma juga memberikan santunan dan semua biaya-biaya pemakaman ditanggung Pemerintah Kota Surabaya.

"Giri meninggalkan satu anak, anak ini diambil oleh ibu Risma untuk dipekerjekan di pemkot," kata Fikser yang menemani Risma takziah.

Risma datang ke rumah duka sekitar 20 menit.

Baca: Kaesang Pangarep: Saya Wajib Membantu Ortu Tapi juga Minta Bayaran ke Bapak

Awalnya Risma ingin menemani hingga proses pemakaman, namun karena pihak keluarga masih menunggu keluarga yang lain, Risma pun pamit.

Kunjungan Risma membuat keluarga semakin haru. Istri dan beberapa orang terdekat Giri menangis dan terlihat syok.

"Ibu minta istri korban untuk diberikan pendampingan psikolog. Beliau juga sempat ngatur kursi supaya orang-orang yang takziah itu gak berdiri, karena orang gerombol bisa semakin membuat keluarga syok," lanjut Fikser. (Pipit Maulidiya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini