TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Hingga Minggu (20/5) malam, sirine ambulans masih terdengar meraung-raung. Beberapa ambulans tampak berseliweran di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Sore kemarin sekitar pukul 16.30, kecelakaan maut terjadi di Desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes. Satu unit truk gandeng menabrak beberapa bangunan rumah yang berada di pinggir jalan.
Baca: Kencingi Kolam Spa Ikan, Pria Ini Didenda Rp 85 Juta
Tidak hanya itu, beberapa sepeda motor dan mobil pun ditabrak truk berwarna merah bermuatan gula pasir tersebut.
"Untuk sementara ini korban meninggal berjumlah 11 orang. Mereka meninggal di lokasi," kata Kanit Laka Polres Brebes, Iptu Budi Supartoyo, di depan kamar jenazah RSUD Bumiayu.
Selain korban meninggal, data sementara ada 10 korban luka, dari luka ringan hingga berat. "Kami belum bisa mengatakan yang berat berapa yang ringan berapa. Ini masih kami data," jelasnya.
Polisi juga masih mendata kerusakan atau kerugian materil yang diakibatkan, seperti kerusakan kendaraan dan bangunan.
Analisa sementara Kepolisian, truk terlibat kecelakaan maut lantaran malfungsi rem atau rem blong. "Kami menduga karena rem blong, kemudian menabrak kendaraan lain dan bangunan," jelas Iptu Budi.
Korban meninggal dibawa ke RSUD Bumiayu, sedangkan korban luka dibawa ke RS Alam Medica dan RS Siti Aminah Muhammadiyah Bumiayu.
Adapun, truk bernopol H 1996 CZ yang membawa muatan gula pasir dari Purwokerto menuju Jakarta menabrak beberapa bangunan rumah, dan beberapa kendaraan baik sepeda motor maupun mobil.
"Saat melintas di flyover Kretek, kendaraan masih dalam kondisi normal. Tetapi saat melintas di Desa Jatisawit atau dalam kota, truk diduga mengalami rem blong," papar Iptu Budi.
Kondisi jalan di lokasi kejadian menurun. Karena rem tidak berfungsi, truk diduga tidak bisa dikendalikan, sehingga oleng.
"Sopir banting stir ke kiri dan menabrak satu mobil, 13 sepeda motor, serta tujuh rumah di RT 03 RW 05 Desa Jatisawit," jelasnya.
Sekitar pukul 19.30, polisi berhasil mengevakuasi bangkai truk. Lalu lintas di jalur utama yang awalnya macet sudah bisa dilalui kendaraan.
Petugas Kantor Damkar Bumiayu yang ikut mengevakuasi korban, Hadinata mengatakan, banyaknya korban meninggal itu karena truk melewati jalur dalam kota atau jalur ramai.
"Saat kejadian memang jalan sedang ramai. Banyak warga jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka puasa," jelasnya. (TribunJateng/mam)