Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Gunung Merapi meningkat statusnya dari normal menjadi waspada. Terkait hal tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani meminta masyarakat tetap tenang dan waspada.
Termasuk siap juga mengantisipasi bila Merapi sewaktu-waktu naik lagi statusnya menjadi siaga.
Hal itu diungkapkannya saat gelar jumpa pers terkait status Gunung Merapi di Rumah Dinas Wakil Bupati Klaten, Selasa (22/5/2018).
Menurut Bupati Sri Mulyani, Pemkab Klaten akan segera mengadakan rakor lintas sektoral bersama relawan dan masyarakat, Rabu (23/5/2018).
Bupati Sri Mulyani pun menuturkan bila Pemkab Klaten menganggarkan dana untuk aspirasi peningkatan status Gunung Merapi.
"Untuk penanganan bencana kami siapkan dana Rp 500 juta. Jika dinyatakan darurat Gunung Merapi dana siap dicairkan dan dana Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana Rp 2,3 miliar," terangnya.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Bambang Giyanto menerangkan, desa di Kecamatan Kemalang yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 antara lain di Balerante, Tegalmulyo dan Sidorejo.
Menurutnya jumlah warga yang berada di KRB 3 tersebut di antaranya Balerante 3.500 jiwa, di Sidorejo 4.500 dan Tegalmulyo 3.500 jiwa.
"Saat ini Pemkab Klaten mengajukan dana ke Pemerintah Pusat untuk perbaikan jalur evakuasi di wilayah Kecamatan Kemalang sekitar Rp 100 miliar," urai dia.
Bambang menjelaskan, sejumlah warga Klaten yang berada di lereng Merapi telah mengungsi sejak Senin (21/5/2018) malam.
Menurutnya saat ini ada tiga titik pengungsian yang digunakan untuk menampung pengungsi.
"Di antaranya di Desa Kebondalem Lor Kecamatan Prambanan, Selter Desa Menden Kecamatan Kebonarum dan Selter Desa Demakijo Kecamatan Karangnongko," ungkap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Bupati Klaten Imbau Warga Lereng Gunung Merapi Tetap Tenang