TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Pemkot Pekalongan segera menerapkan status tanggap darurat bencana rob, yang akan berlaku selama 14 hari ke depan.
Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz mengatakan, pihaknya segera menandatangani status tanggap darurat rob yang melanda sejumlah kelurahan sehingga korban terdampak rob bisa mendapat bantuan.
"Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan dan meninjau langsung kondisi warga yang terdampak rob serta secepatnya memberikan bantuan logistik," kata Saelany, akhir pekan lalu.
Anggota SAR Pekalongan, Hengky Susilo Hadi mengatakan, hingga kini rob masih merendam sejumlah daerah pesisir pantai dengan ketinggian air bervariasi.
"Ketinggian air bervariasi seperti pada kawasan Jalan Veteran Rumah Sakit Kraton, rob mencapai 20 sentimeter tetapi semakin ke utara atau menuju pesisir pantai semakin dalam airnya. Di kawasan Sekranding ketinggian rob mencapai 80-an sentimeter, bahkan di Bandengan, Panjang Wetan mencapai lebih dari 1 meter," katanya.
Bencana rob yang terjadi di Kota Pekalongan dan wilayah sekitarnya menimbulkan rasa simpatik pada sejumlah elemen maupun lembaga untuk meringankan beban para korban rob.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Adi Rustanto mengatakan, akan meninjau langsung ke sejumlah wilayah yang tergenang rob dan memberikan bantuan logistik untuk meringankan beban korban rob.
"Kami berencana meninjau langsung ke wilayah rob. Kami ingin mengetahui secara langsung apa yang dibutuhkan para korban, meski bencana rob tidak hanya terjadi di Kota Pekalongan saja," katanya.
Pasok 5 Ribu Nasi Bungkus untuk Santap Buka Pengungsi
Untuk membantu meringankan beban para pengungsi rob di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara dan Barat, Pemkot Pekalongan membuat dapur umum untuk mensuplai makanan bagi para pengungsi yang tersebar di beberapa titik. Adapun dapur umum terbesar berada di GOR Jatayu. Dari tempat itu, pengelola dapur umum menyiapkan 5.000 nasi bungkus setiap kali mendistribusikan makanan ke pengungsi.
Kabid Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial dari Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan, Amri Cusniaty mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan makanan selama dua hari ke para pengungsi.
"Dua hari ini (Kamis-Jumat lalu--Red) kami membuat makanan berupa nasi bungkus untuk para pengungsi, setiap kali mendustribusikan 5.000 nasi bungkus, dan dalam sehari bisa dua kali karena untuk sahur dan berbuka puasa. Jadi, total 15 ribu nasi bungkus yang sudah distribusikan," ujar Amri, yang mengomandoi dapur umum, saat ditemui di dapur umum GOR Jatayu, Jumat (25/5) lalu.
Hingga saat ini beras, kata Amri, 1,2 ton habis untuk memenuhi konsumsi para pengungsi. "Kami kekurangan air minum untuk memenuhi kebubutan minum para pengungsi. Terkait pembuatan makanan kami beruntung dibantu oleh para sukarelawan karena di dapur umum GOR Jatayu maksimal hanya bisa membuat 3,000 nasi bungkus dan sisanya dibuat oleh para sukarelawan," jelasnya. (Tribunjateng/cetak/Ant/amp/bud)