"Pintu darurat itu dibuka bukan atas instruksi pramugari, tetapi inisiatif dari penumpang," jelas Bernard.
Melansir dari Tribun Pontianak, Bernard juga mengatakan bahwa insiden ini terjadi karena kesalahpahaman antara pramugari dan FN.
"Jadi saat salah satu penumpang ditangani pramugari dan versi penumpang, ada sedikit pertengkaran. Kemudian penumpang mengatakan bom dan terjadi kesalahpahaman dengan pramugari," ujarnya.
2. 10 penumpang terluka
Melansir dari Tribun Pontianak kembali, ada 10 penumpang Lion Air yang mengalami luka setelah berupaya menyelamatkan diri usai melompat dari sayap pesawat,
"Akibat kejadian ini banyak penumpang yang luka dan panik akibat loncat dari sayap pesawat. Sampai saat ini korban luka - luka sebanyak 10 orang yang di antaranya 8 orang dirujuk ke RS AURI Lanud Supadio dan dua orang meneruskan penerbangan karena hanya menderita luka ringan," kata Irjen Pol Didi Haryono, Senin malam.
3. Pesawat tetap lanjutkan perjalanan
Usai dipastikan aman dari bom, pesawat pun melanjutkan perjalanannya ke Jakarta.
"Saat ini ā€ˇpesawat sudah kembali melanjutkan berangkat ke Jakarta dalam keadaan aman, dan tindakan yang dilakukan yakni mengamankan FN serta melakukan pemeriksaan dan dibawa ke Polresta Pontianak," jelas Irjen Pol Didi Haryono.
Sementara Bernard Munthe juga menjelaskan bahwa pesawat tidak mengalami kerusakan dan tidak ada masalah di dalamnya.
SOP melalukan pemeriksaan ulang juga sudah dilakukan di seluruh kabin dan bagasi pesawat.
Secara spesifik pemeriksaan penumpang juga dilakukan bersama-sama oleh Avsec dan kepolisian.
Namun saat itu penerbangan harus tertunda sejenak karena menunggu crew dari Jakarta.
Hal ini dikarenakan dua pramugari Lion Air ini dibawa pihak kepolisian untuk penyelidikan.