TRIBUNNEWS.COM, NAGAN RAYA - Nek Ramlah atau Mak Inop (65), janda miskin dari Padang Rubek, Kuala Pesisir, Nagan Raya, hidup sebatang kara.
Melansir Serambinews.com, Senin (4/6/2018), ia mandi dengan tadah hujan dan tidur di kegelapan karena tak punya listrik dan sumur.
Namun, kini rumah Mak Inop sudah dialiri listrik, dan ia juga sudah punya sumur, bahkan kompor gas atas bantuan yang terus mengalir dari para dermawan.
Tak hanya itu, harga tanah yang belum lunas juga sudah dibayarkan.
Baca: Anggaran Tong Sampah Jerman Rp 9,6 Miliar, Sandi: Bagian Modernisasi Pengelolaan Sampah
Saat ditemui, Jumat (25/5/2018), Mak Inop tersipu malu menceritakan dirinya baru saja dipinang seorang pria.
Namun, Mak Inop menolak lamaran pria asal Lhok Guci, Pante Cermen, Aceh Barat bernama Tgk Husen itu.
"Benar, ada pria yang ingin meminang saya, dua hari lalu datang ke rumah. Namun saya belum bersedia dan tidak akan menikah lagi, karena saya sudah tua dan tidak bertenaga," ungkap Nek Ramlah.
Selain itu, ia mengaku trauma karena hidupnya yang bahagia dengan suami tercinta dulu pernah dihancurkan wanita lain.
Tampaknya di hati Mak Inop masih tersimpan rasa sakit yang membekas dari masa lalunya akibat orang ketiga atau perebut laki orang alias pelakor.
Baca: 13 Patung Hyper Realistis Karya Seniman Australia Gambarkan Kehidupan Manusia Sehari-hari
Ia pun hingga kini masih memilih untuk hidup sendiri sampai akhir hayatnya.
Dirinya juga mengaku takut dosa jika tak sanggup melayani suami.
"Biar saja saya tetap sendiri, kalau tak memasak tidak ada yang marah dan tidak ada yang mengatur, dan saya takut berdosa jika tidak sanggup melayani suami," tutup Nek Ramlah.
Menurut tetangga Mak Inop, Cut Ratna Dewi alias Cut Kak Beutong, sebelumnya ada pria Aceh Barat Daya yang juga melamar Mak Inop, tapi juga mendapat penolakan.
Mak Inop sendiri mengaku hanya ingin menghabiskan sisa usianya untuk beribadah.
"Saat ini saya hanya ingin terus beribadah menghabiskan sisa hidup ini," tutur Nek Ramlah.
Simak video di atas.(Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)