News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Pendukung Paslon Tewas Tertembak, Polda Sumsel Kirim 2 Peleton Brimob ke Empatlawang

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Sripoku.com, Welly Hadinata

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Terkait rusuh antar timses pasangan calon, dua pleton pasukan Brimob Polda Sumsel langsung dikerahkan menuju ke Kabupaten Empatlawang.

Dikerahkannya pasukan Brimob ini dibenarkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.

Ditegaskan jenderal bintang dua ini, dua pleton Brimob itu langsung diturunkan untuk meredam kericuhan di lokasi kejadian, usai adanya korban yang tewas.

Baca: Percakapan Rika dengan Hendri Sebelum Gadis Cantik Itu Dibunuh dan Dimasukkan ke Kardus

"Malam ini sudah saya perintahkan langsung ke lokasi. Besok saya akan ikut ke lokasi, sekarang saya sedang di Muara Enim memantau arus mudik," ujar Zulkarnain, ketika dihubungi Selasa (12/6) malam.

Oran nomor satu di Polda Sumsel ini mengatakan, sebelumnya sudah disiagakan dua pleton Satbrimob di Empatlawang, karena sempat terjadi kericuhan dan paslon nomor dua Joncik Muhammad mengalami luka di kepala usai dilempar gelas.

"Astinya saya akan kesana (Empatlawang). Sebetulnya sudah dua pleton Brimob disana. Karena terjadi lagi saya kirim lagi dua pleton,” ujarnya.

Zulkarnain meminta dua kubu pasangan calon untuk menahan diri agar kericuhan tidak kembali terjadi. Sehingga penyelenggaraan pemilu bisa berlangsung kondusif. "Saya turut prihatin atas kejadian ini. Saya mengimbau pendukung menahan diri, dan yang melakukan agar menyerahkan diri," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, dua kubu tim sukses pasangan Calon Bupati Empatlawang dikabarkan terlibat bentrok. Akibatnya satu orang timses dari paslon tewas lantaran mengalami luka tembak, sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini